INFO NASIONAL – BPJS Kesehatan mengumumkan peluncuran data sampel tahun 2023 pada Selasa, 19 Desember 2023, dengan tujuan meningkatkan transparansi dan mendukung penyusunan kebijakan berbasis data. Rilis data sampel kali ini mencakup data sampel general tahun 2022, data kontekstual diabetes melitus, data tuberkulosis, dan data kontekstual kesehatan ibu dan anak (KIA) dari tahun 2018-2022. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2019, jumlah sampel terus bertambah, dan saat ini totalnya mencapai 82,3 juta baris data dari tahun 2015 hingga 2022.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan bahwa big data ini memainkan peran kunci dalam seluruh tahapan Program JKN, mulai dari perencanaan hingga evaluasi program. "Data yang kami miliki adalah aset yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan pengambilan kebijakan yang kredibel berbasis bukti dalam penyelenggaraan Program JKN. Keberadaan data sampel ini bisa digunakan untuk menunjang analisis dan dasar pengambilan kebijakan yang adekuat," ujar Ghufron.
Dalam acara peluncuran, Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan, menjelaskan cara mengakses data sampel. Masyarakat dapat membuka Portal Data JKN dan melakukan pendaftaran akun untuk mendapatkan akses ke data yang dibutuhkan. Edwin menekankan pentingnya pengelolaan data sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Senior Health Specialist World Bank, Somil Nagpal, yang turut hadir sebagai panelis, menyatakan bahwa pengelolaan data yang baik dalam sistem jaminan kesehatan sosial akan membantu proses identifikasi, tren, pola, dan risiko untuk analisis data klaim ke depannya. Data ini juga sangat dibutuhkan dalam pengelolaan penyakit kronis, efisiensi biaya, manajemen risiko, peningkatan kualitas layanan, hingga pengembangan program jangka panjang. Salah satu tim penyusun data sampel tahun 2023, Iwan Ariawan, menambahkan bahwa data ini telah banyak digunakan untuk keperluan akademik dan pengambilan kebijakan, seperti melihat prevalensi penyakit dan proyeksi kebutuhan tenaga kesehatan.(*)
