TEMPO.CO, Jakarta - Pakar hukum tata negara Bivitri Susanti menilai fungsi panelis seharusnya melontarkan pertanyaan saat menanggapi debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Selasa malam, 12 Desember 2023. Bukan sekadar menyusun pertanyaan sebelum depan seperti format yang dibuat KPU.
"Kalau dikatakan panelis itu enggak tepat. Karena mereka hanya membuat pertanyaan. Jadi, sebut saja tim perumus pertanyaan," kata Bivitri dalam diskusi di kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat Nomor 8, Jakarta Selatan, Rabu malam, 13 November 2023.
Menurut Bivitri, dengan menyebut penyusun pertanyaan sebagai Tim Perumus Pertanyaan, itu tidak menimbulkan harapan lebih di tengah publik. Masyarakat berharap panelis itu bisa membuat pertanyaan kritis dan membuat pertanyaan mendalam kepada capres di tengah debat.
"Sebut saja tim perumus pertanyaan. Jadi tidak ada ekspektasi yang lebih tinggi juga, kan?" kata Bivitri. Menurut dia, masyarakat meyakini fungsi panelis mendapat ruang bertanya seperti peran moderator. Namun dalam debat, itu tidak terjadi.
Bahkan, Bivitri bercerita saat dia menjadi panelis di debat Pilpres 2019. Saat itu, debat dilaksanakan pada Januari 2019, ia sudah diberitahu pada Desember 2018. Saat itu para panelis intens bertemu. Pada debat pertama ini, Bivitri baru dikontak pada Jumat setelah namanya diusulkan sebagai panelis. "Jadi jauh lebih pendek."
Dia juga menduga pertanyaan panelis usulan KPU itu baru dibuat Selasa pagi. Beberapa jam sebelum debat dimulai. Adapun tugas lain para panelis hanya mengambil bola berisi tema debat. Karena ruang yang diberikan panelis terbatas pertanyaan yang ditanyakan juga masih umum.
"Bahkan tidak mengarahkan moderator, (pertanyaan) ini diarahkan ke sini, enggak juga. Karena enggak punya wewenang juga," kata pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, itu.
Sebelumnya nama Bivitri masuk sebagai panelis usulan KPU. Namun setelah tahu fungsi panelis hanya merumuskan pertanyaan, Bivitri menolak. Sebelum pukul sembilan malam pada Ahad, 10 Desember 2023, dia menyatakan menolak tawaran KPU. Terakhir hanya sebelas nama yang menjadi panelis debat pertama.
Pilihan Editor: TPN Ganjar-Mahfud Ingin Debat Capres Cawapres Tetap Ada Penonton, tapi Wajib Tertib