TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menyatakan bertekad menghilangkan kemiskinan jika terpilih menjadi presiden. Pernyataan itu dia ucapkan dalam acara deklarasi dukungan Relawan Pedagang Indonesia Maju di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, umat, 8 Desember 2023.
Prabowo mengatakan, pengentasan kemiskinan bisa dilaksanakan jika pemerintah punya tekad yang benar, jelas, dan tulus untuk mengupayakan hal itu. "Apakah ini bisa kita capai dalam lima tahun? Mungkin bisa, tapi kita harus bertekad untuk itu," ucapnya.
Pengentasan kemiskinan, menurut Prabowo, mungkin dilaksanakan jika kekayaan Indonesia bisa dirasakan seluruh rakyat. "Tinggal kita, pandai atau tidak, mengatur dan berjuang, bahkan kekayaan itu bisa dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia," sambungnya.
Jika terpilih, kata dia, Prabowo-Gibran bertekad untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. "Kita harus punya keberanian, bertekad, jangan ragu-ragu mengatakan kemiskinan harus kita hilangkan dari bumi nusantara ini," ujarnya.
Pengentasan kemiskinan menjadi salah 1 dari 17 program prioritas pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo dan Gibran memandang bahwa upaya pemberantasan kemiskinan ekstrem menuju 0 persen perlu dilakukan sesegera mungkin dalam 2 tahun pertama pemerintahan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2023 mencapai 25,90 juta orang, mengalami penurunan sebanyak 0,26 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekonom dari Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyoroti target tingkat kemiskinan pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Target kemiskinan di bawah 6 persen pada 2029 dari pasangan Capres Prabowo-Gibran, menurut saya, sangat biasa," kata Yusuf pada Tempo, Selasa, 31 Oktober 2023.
Ia menyebutkan target kemiskinan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN adalah 6,5 persen pada 2024. Saat ini angka kemiskinan Indonesia masih di kisaran 9,36 persen pada Maret 2023.
Meski begitu, Yusuf menilai ini seharusnya tidak menghalangi pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk tetap progresif dalam menanggulangi kemiskinan.
"Target angka kemiskinan di bawah 6 persen pada 2029 ini adalah target yang terlalu mudah diraih, karena angka kemiskinan di kisaran 6 persen seharusnya memang sudah kita raih di 2024," tutur Yusuf.
Lebih jauh, Yusuf menyebut target kemiskinan pasangan Prabowo dan Gibran yang biasa-biasa saja ini terkonfirmasi oleh janji program penanggulangan kemiskinan mereka yang sekadar melanjutkan program pemerintahan saat ini, dengan tambahan program ala kadarnya.
Pilihan Editor: Eks Kepala Bea Cukai Yogya Eko Darmanto Penuhi Panggilan KPK Usai Ditetapkan Tersangka