TEMPO.CO, Yogyakarta - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia Raja Juli Antoni menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis, 7 Desember 2023. Kedatangan Raja Juli untuk menyampaikan permintaan ihwal pernyataan kader PSI Ade Armando mengenai politik dinasti.
"Saya memulai pembicaraan dengan mohon maaf kepada beliau karena keriuhan beberapa hari ini atas ulah Ade Armando," ujar Raja Juli dalam keterangannya, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara..
Ia menjelaskan bahwa Sri Sultan mengikuti pemberitaan soal Ade Armando dan juga mengetahui bahwa Ade telah menyampaikan permohonan maaf. "Beliau menganggap masalah ini sudah selesai, jangan diperbesar, biarkan saja berlalu mengikuti waktu tanpa perlu ada pernyataan dan aksi baru yang justru akan memicu kericuhan baru di tengah masyarakat," tutur Raja.
Sebelumnya, Ade Armando menyampaikan kritik kepada para mahasiswa, khususnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada, yang menggelar aksi protes soal politik dinasti.
Ade Armando menyebut bahwa BEM UI dan BEM UGM ironi karena sesungguhnya Daerah Istimewa Yogyakarta yang mempraktikkan politik dinasti. Hal itu disampaikan Ade Armando lewat akun X miliknya @adearmando61.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi pernyataan itu dengan mengatakan bahwa keistimewaan DIY, termasuk dalam urusan pengisian jabatan gubernur dan wakil gubernur, dilindungi konstitusi.
"Keistimewaan DIY telah diakui oleh undang-undang berdasarkan asal-usul dan sejarah," kata Sri Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin, 5 Desember 2023.
Sementara itu, Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep juga sudah menanggapi pernyataan kontroversial dari salah satu kadernya itu. Kaesang bahkan mempersilakan Ade Armando untuk keluar dari PSI apabila tidak bisa mengikuti aturan konstitusi tentang DIY.
"Kami partai PSI taat pada aturan konstitusi, apalagi yang menyangkut Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Kaesang di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 6 Desember 2023.
Oleh karena itu, dia mempersilakan Ade Armando dan kader partai lainnya yang tidak bisa mengikuti UU atau Undang-undang Dasar 1945 agar keluar dari partai. "Bang Ade atau kader lain yang tidak bisa taat, bisa keluar saja dari PSI," tutur putra bungsu Presiden Joko Widodo itu.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie mengatakan partainya menangani secara serius pernyataan Ade Armando soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Jadi, ini masalah yang buat kami perlu ditangani sangat serius. Oleh karenanya, proses di internal partai masih terus berlangsung," kata Grace di Bangkalan, Jawa Timur.
Menurut dia, Ade Armando sendiri telah mendapatkan teguran keras dari Kaesang. "(Untuk sanksi) masih dirapatkan, tapi sudah ada teguran keras langsung dari Mas Kaesang," kata Grace.
Menurut dia, Ade Armando sudah membuat video pernyataan permintaan maaf yang disampaikan melalui media sosialnya. "Bang Ade menekankan bahwa pendapat yang dilontarkannya adalah opini pribadi, bukan opini PSI. Tidak ada koordinasi sama sekali dan kami pun kaget dengan pernyataan beliau," papar Grace.
Pilihan Editor: PSI Tak Kunjung Sanksi Ade Armando, Elemen Warga Yogya Bakal Sweeping Atribut?