TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengklaim kegiatan menanam pohonnya bentuk tindakan nyata Indonesia untuk menghadapi perubahan iklim yang terjadi, menyusul kritik para aktivis lingkungan soal proyek lumbung pangan atau food estate.
Jokowi menyampaikan pernyataannya saat menanam pohon bersama warga dan pelajar di Embung Anak Munting, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa, 5 Desember 2023, menutup kunjungan kerjanya ke daerah itu.
“Memang kita ingin menggerakan penghijauan—penanaman pohon-pohon, agar berkaitan dengan perubahan iklim itu betul-betul kita nyata bertindak,” kata Presiden dalam keterangannya seperti dikutip keterangan tertulis Biro Pers dan Media Istana.
Kegiatan serupa sudah dilaksanakan secara bertahap di sejumlah daerah. Misalnya kegiatan bertajuk ‘Gerakan Tanam Pohon Bersama’ tersebut pernah dilakukan di Hutan Kota JIEP Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, pada Rabu, 29 November 2023.
Di hadapan awak media usai kegiatan, kepala negara menyebut kegiatan penanaman pohon tersebut akan terus dilakukan secara bersama-sama di seluruh Tanah Air. “Kegiatan penanaman pohon ini dalam rangka perubahan iklim, dalam rangka pemanasan global, dalam rangka mengatasi polusi yang sudah kita rasakan nyata terjadi, dan kita rasakan semuanya,” kata Jokowi pada Rabu.
Para aktivis yang terdiri dari Greenpeace, Save Our Borneo, LBH dan Walhi Kalimantan Tengah belum lama ini mengkritik Jokowi soal iklim dalam bentuk lumbung pangan atau food estate. Secara spesifik mereka mengomentari pidato presiden pada saat konferensi iklim COP28 di Dubai akhir pekan lalu soal investasi lahan pertanian.
Dalam keterangan tertulis, Greenpeace menyebut proyek food estate adalah kegagalan massal Presiden Joko Widodo dan para menterinya, khususnya dalam menjaga komitmen iklim selama menjalankan program pemerintahan selama dua periode ini. Hal ini juga menjadi kegagalan para wakil rakyat di DPR dalam menjalankan fungsi pengawasan mereka.
“Kebijakan (iklim) ini harus dikoreksi oleh pemerintahan mendatang. Para capres-cawapres yang berlaga di Pilpres 2024 tak boleh memalingkan muka dari situasi ini. Food estate sudah gagal dan harus dihentikan,” ujar Arie Rompas, Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia.
Pilihan Editor: Soal Janji Revisi UU ITE, Timnas Anies-Cak Imin: Kalau Menang, Gak Ada yang Sulit