Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BNPB Kerahkan 14 Alat Berat untuk Evakuasi Pasca- Banjir Bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Petugas SAR menggunakan alat berat menyingkirkan material batu akibat bencana tanah longsor di Desa Simangulampe, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Senin, 4 Desember 2023. Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas), sebanyak 41 rumah rusak, dua orang meninggal dunia dan 10 orang dinyatakan hilang akibat musibah banjir dan tanah longsor yang melanda kawasan tersebut pada Sabtu (2/12). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Petugas SAR menggunakan alat berat menyingkirkan material batu akibat bencana tanah longsor di Desa Simangulampe, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Senin, 4 Desember 2023. Berdasarkan data Badan SAR Nasional (Basarnas), sebanyak 41 rumah rusak, dua orang meninggal dunia dan 10 orang dinyatakan hilang akibat musibah banjir dan tanah longsor yang melanda kawasan tersebut pada Sabtu (2/12). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional atau BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, TNI, Polri, Basarnas, Damkar, Dinas Sosial, Tagana dan relawan telah bersinergi untuk memberikan penanganan maksimal terhadap warga terdampak banjir bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

"Kalau kita lihat kondisi sekarang di lapangan memang tidak mudah penanganan darurat. Karena tenaga manusia seolah-olah tidak ada artinya. Sehingga kami kerahkan 14 alat berat untuk membuka jalan dan evakuasi," kata Suharyanto menanggapi situasi pascabanjir bandang yang menimpa kawasan itu.

Kondisi di wilayah terdampak banjir menyisakan berton-ton bebatuan besar disertai lumpur dan puing lainnya. 

Suharyanto mengatakan, saat dirinya tiba di lokasi masih ada 10 warga yang dilaporkan hilang. Dua warga sudah ditemukan dalam kondisi meninggal.

Mantan Pangdam V Brawijaya itu meminta agar tim gabungan tek berhenti memberikan pelayanan yang terbaik. Ia optimistis dengan berbagai upaya operasi pencarian dan pertolongan dapat dilakukan secara maksimal.

Menyinggung mengenai rencana jangka panjang setelah masa tanggap darurat, BNPB bersama Pemerintah Daerah Humbang Hasundutan akan merelokasi warga yang terdampak. Hal itu didasari atas berbagai pertimbangan yang salah satunya adalah sejarah kejadian bencana masa lalu yang pernah terjadi di lokasi yang sama pada 1972.

Tentunya BNPB berharap agar kejadian serupa tak terulang kembali di masa yang akan datang karena memang wilayah tersebut sangat rawan.

“Masyarakat yang terdampak di sini akan dipindah. Karena kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 1972. Bupati akan menyiapkan lahannya dan nanti pemerintah pusat melalui BNPB akan membangunnya,” imbuhnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, Suharyanto juga akan melibatkan segenap unsur termasuk para ahli untuk memperoleh rekomendasi terbaik, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Beberapa alternatif dan pilihan lain tentunya memperbaiki vegetasi di wilayah hulu dan merelokasi warga.

“Agar tidak terulang lagi maka setelah tanggap darurat dan rehabilitasi serta rekonstruksi jangka pendek kita akan mengatasi bagaimana wilayah hulunya. Apakah penguatan vegetasi di hulu atau memindahkan masyarakatnya nanti kita tentukan,” ujar Suharyanto.

Pada kesempatan yang sama Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor mengatakan bahwa wilayah huklu terdapat permasalahan deforestasi yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Ia mengatakan, akibat pembalakan liar wilayah yang rusak mencapai 4 hektare. Hal itu yang kemudian diduga menjadi salah satu pemicu terjadinya petaka yang merusak 35 unit rumah dan 200 orang terdampak.

"Memang di atas ada penebangan. Nanti kami dari TNI dan Polri akan bertindak tegas," kata Dosmar.

Pilihan Editor: 11 Orang Hilang di Banjir Bandang Humbang Hasundutan, Kepala BNPB Berkunjung ke Lokasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BNPB Rancang Skema Dana Bersama untuk Bencana, Begini Alur Pencairannya

4 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut jenazah korban yang tertimbun material longsor di Kampung Cigintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis 28 Maret 2024. Hingga hari keempat pencarian pukul 12.00 WIB, tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi tujuh jenazah dari total 10 korban meninggal dunia yang tertimbun material longsor. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
BNPB Rancang Skema Dana Bersama untuk Bencana, Begini Alur Pencairannya

BNPB menyiapkan strategi finansial dana bersama atau pooling fund bencana (PFB) untuk kegiatan prabencana dan situasi darurat.


Australia dan BNPB Memperluas Kerja Sama dalam Manajemen Risiko Bencana

4 hari lalu

Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Gita Kamath,  kanan, dan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian, kiri, pada 9 Oktober 2024, menandatangani pembaruan Subsidiary Arrangement untuk Program SIAP SIAGA hingga tahun 2027. sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia dan BNPB Memperluas Kerja Sama dalam Manajemen Risiko Bencana

BNPB dan Australia menandatangani pembaruan Subsidiary Arrangement untuk Program SIAP SIAGA hingga 2027.


BNPB Siapkan Aturan Penyaluran Pooling Fund Bencana

5 hari lalu

Ilustrasi BNPB. Shutterstock
BNPB Siapkan Aturan Penyaluran Pooling Fund Bencana

BNPB menyiapkan aturan penyaluran dana bersama atau pooling fund bencana (PFB) yang bisa dipakai dalam antisipasi dan penanganan bencana.


BNPB: Banjir di Halmahera Utara, 748 Kepala Keluarga Terdampak

6 hari lalu

Ilustrasi banjir. ANTARA/Iggoy el Fitra
BNPB: Banjir di Halmahera Utara, 748 Kepala Keluarga Terdampak

BNPB menyebutkan, hujan intensitas tinggi dengan durasi lama membuat Sungai Wailamo meluap dan menyebabkan banjir di Halmahera Utara.


Bangladesh Disapu Banjir Bandang, 5 Tewas dan 100 Orang Terkatung-katung

7 hari lalu

Ilustrasi Sawah Terendam Banjir. (ANTARA/M Ibnu Chazar/dok)
Bangladesh Disapu Banjir Bandang, 5 Tewas dan 100 Orang Terkatung-katung

Otoritas setempat khawatir kerusakan akibat banjir bandang bisa meluas sampai merusak lahan pertanian, khususnya sawah


Tim Penyelamat Cari Korban Hilang dalam Banjir Bandang di Bosnia

7 hari lalu

Sejumlah warga Bosnia dievakuasi dari rumah mereka yang terendam banjir dengan menggunakan perahu, di Vidovice, Sarajevo, Minggu (18/5). AP/Amel Emric
Tim Penyelamat Cari Korban Hilang dalam Banjir Bandang di Bosnia

Sebuah alat berat excavator membersihkan puing-puing yang menutupi rumah dan kendaraan. Tim penyelamat berdiri untuk melihat apakah ada korban


Lima Desa Terendam Banjir di Halmahera Utara, 748 Kepala Keluarga Terdampak

8 hari lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Ifa Nahdi
Lima Desa Terendam Banjir di Halmahera Utara, 748 Kepala Keluarga Terdampak

Banjir melanda lima desa yang berada di dalam wilayah administratif Kecamatan Kao Barat.


KPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan

10 hari lalu

Mantan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes, Budi Sylvana (kanan) memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan dugaan korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 mencapai Rp3,03 triliun di Kementerian Kesehatan tahun anggaran 2020-2022, di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 26 Juni 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan

KPK telah menahan dua tersangka, yakni PPK Puskris Kemenkes Budi Sylvana dan Dirut PT EKI Satrio Wibowo.


BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tangani Kekeringan dan Karhutla di NTB

11 hari lalu

Ilustrasi kekeringan. (ANTARA/Mohammad Ayudha/dok)
BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tangani Kekeringan dan Karhutla di NTB

Pada hari pertama BNPB, menebar 3.000 kg dan hari kedua 3.000 kg. Operasi OMC ini menyasar awan potensial seperti pertumbuhan awan Cumulus Congestus.


BNPB Semai 6 Ton Garam di Langit NTB, Rekayasa Cuaca untuk Tangkal Karhutla

11 hari lalu

Petugas memasukkan garam ke dalam pesawat Cessna 208B Grand Caravan EX untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Senin 18 Maret 2024. BNPB bekerja sama dengan BMKG melakukan operasi TMC selama tiga hari sebagai upaya meminimalisir berkumpulnya awan yang berpotensi menimbulkan intensitas hujan tinggi terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah yang rawan bencana hidrometeorologi. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
BNPB Semai 6 Ton Garam di Langit NTB, Rekayasa Cuaca untuk Tangkal Karhutla

BNPB menyemai garam pada 28-29 September di langit NTB. Tim mengincar lapisan awan yang membawa potensi hujan.