TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK Nawawi Pomolango mengatakan telah mengajak jajaran Kedeputian Pencegahan di lembaga antirasuah untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang mesti dijalankan di penghujung tahun.
“Sekarang ini, kami lagi dihadapkan dengan musim yang lagi tak baik-baik aja. Bahkan diminta membuka acara Rakornas Pendidikan Antikorupsi (PAK),” katanya dalam konferensi pers di Ruang Birawa, Gedung Bidakara, Jalan Gatot Subroto Kav. 71-72, Jakarta Selatan, Kamis, 30 November 2023.
Baca Juga:
Ia memastikan agar KPK tak hanya teriak-teriak “jujur itu hebat” tapi internal lembaga antirasuah itu sendiri tak jujur dengan situasi saat ini.
“Saya menyetujui untuk tetap dilaksanakan kegiatan ini, tapi dengan jaminan dari Pak Deputi dan jajarannya bahwa giat ini bakal dihadiri paling tidak 10 orang sudah alhamdulillah,” kata Nawawi.
Hal itu membuktikan, kata Nawawi, kondisi KPK yang tengah disoroti soal status tersangka Ketua nonaktif Firli Bahuri oleh Polda Metro Jaya, tak berdampak pada kegiatan di KPK. “Insyallah giat-giat KPK di tengah permasalahan ini masih tumbuh mitra-mitra kerja di lembaga anti korupsi,” katanya.
KPK menjadi sorotan publik sebab Polda Metro Jaya menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka kasus pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo alias SYL terhitung pada hari ini pukul 19.00 WIB, Rabu, 22 November 2023.
Penetapan tersangka berdasarkan hasil gelar perkara di Polda Metro Jaya. "Dengan hasil ditemukannya bukti yang cukup untuk menetapkan saudara FB (Firli Bahuri) selaku Ketua KPK RI sebagai tersangka dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi," ujar Ade di Polda Metro Jaya, Rabu, 22 November 2023.
Sebelumnya, laporan dugaan pemerasan ini disampaikan pada Agustus 2023. Kemudian kasus ini naik tahap penyidikan pada Jumat, 8 Oktober 2023.
Pilihan Editor: Firli Bahuri Masih Terima Gaji 75 Persen, Nawawi Pomolango: Hak Tertentu Saja, yang Lain Tidak