TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan masa kampanye untuk Pemilu 2024 dimulai pada Selasa, 28 November 2023. Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), mengawali perjalanan mereka dengan mengunjungi dua titik terluar Indonesia, yakni Merauke di ujung timur Papua dan Sabang di ujung barat Aceh.
Keduanya memutuskan untuk berkampanye secara terpisah guna menjangkau masyarakat yang lebih luas. Selain itu, pilihan tempat kick off kampanye di Merauke dan Sabang juga dimaknai sebagai simbol persatuan. Mahfud MD menjelaskan bahwa ikatan emosional sebagai bangsa berawal dari desa, sesuai dengan lagu berjudul ‘Dari Sabang Sampai Merauke’. “Itulah Indonesia,” kata Mahfud, Rabu 29 November 2023.
Dalam kegiatannya ini, Ganjar dan Mahfud menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, mereka juga menyampaikan sejumlah janji apabila terpilih dalam Pilpres 2024.
Lantas, apa saja janji Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada hari pertama kampanye?
Ganjar Janji Bangun Desa
Calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo, memulai kampanye di Distrik Semangga, Waninggap Nanggo, Kabupaten Merauke, Papua. Lokasi ini dipilih sebagai simbol dari komitmen Ganjar untuk membangun desa dan mendahulukan desa dalam program-program pembangunan.
“Kita akan melakukan gerak cepat untuk Indonesia lebih baik, dimulai dengan membangun dari desa. Kalau Indonesia mau menjadi lebih baik, desa-desanya harus menjadi lebih baik terlebih dahulu,” ucap Ganjar dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 November 2023.
Dalam orasinya, Ganjar kembali menegaskan komitmennya untuk membangun dari desa. Pasalnya, sebagai anak desa, Ganjar mengungkapkan pemahamannya yang mendalam terkait kehidupan di desa dan mengajak untuk membangun Indonesia lebih baik dimulai dari desa.
Selain itu, Ganjar juga menjelaskan program unggulan satu desa, satu fasilitas kesehatan, dan satu tenaga kesehatan. Program ini memiliki tujuan untuk menyehatkan warga desa dan sebagai komitmen untuk pembangunan yang merata.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengklaim masyarakat memang mendambakan layanan kesehatan yang dekat, cepat, murah, dan layak. Oleh karena itu, program satu desa, satu fasilitas kesehatan, dan satu tenaga kesehatan didahulukan di desa-desa tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Program 1 desa, 1 faskes, 1 nakes ini khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) seperti di Merauke,” kata Ganjar.
Dia menjelaskan, sakit menjadi kekhawatiran utama masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Anggota keluarga yang sakit, kata Ganjar, menjadi tidak produktif dan anggota keluarga yang tidak sakit itu ikut tidak produktif karena harus merawat yang sakit.
“Program ini adalah bagian dari komitmen Ganjar-Mahfud untuk membangun sumberdaya manusia desa,” ujar Ganjar.
Di Sabang Mahfud Janjikan Kesejahteraan Guru Ngaji
Apabila Ganjar Pranowo mengkampanyekan program kesehatan sebagai salah satu unggulannya, Mahfud MD memilih untuk menjanjikan kesejahteraan bagi guru dan tenaga pendidik di bidang keagamaan saat berorasi di Kota Sabang, Aceh. Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan itu menawarkan program Gaji Guru Ngaji sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji dan tenaga pendidik keagamaan lainnya.
Mahfud MD menyoroti pentingnya meningkatkan kesejahteraan guru ngaji dan tenaga pendidik keagamaan lainnya. Program unggulan Gaji Guru Ngaji ini dibuat sebagai bentuk apresiasi terhadap peran besar guru ngaji dalam membentuk karakter dan akhlak anak-anak.
“Pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 3 ini memiliki program unggulan yakni Gaji Guru Ngaji. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia (mencapai 240 juta orang), Indonesia memiliki sekitar satu juta guru ngaji. Di Banda Aceh saja, Ibukota Provinsi Aceh, ada 1.500 guru ngaji,” kata Mahfud dalam keterangan tertulis, Selasa, 28 November 2023.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu kemudian mengutip sebuah survei dari Kementerian Agama yang mengatakan, sekitar 65 persen dari guru ngaji berpendapatan jauh di bawah upah minimum regional (UMR). Selain itu, Mahfud juga mengatakan Ganjar Pranowo sudah mengambil inisiatif di Jawa Tengah untuk memberikan hibah lebih dari Rp1 triliun untuk intensif guru ngaji dan pendidik keagamaan lainnya.
“Kebijakan ini akan diluaskan secara nasional. Kelak, setiap guru ngaji dan pendidik keagamaan akan mendapat insentif Rp1 juta per bulan. Selain itu, mereka juga akan mendapat fasilitas BPJS Kesehatan,” kata Mahfud.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor: Syahrul Yasin Limpo Penuhi Panggilan Ke-2 Bareskrim dalam Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri