TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa Hukum Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri, Ian Iskandar, menjelaskan alasan kliennya tak memilih mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL.
Menurut Ian, Firli tak mengundurkan diri karena merasa tak bersalah atas tuduhan oleh Polda Metro Jaya. Jika Firli mengundurkan diri dan fokus menghadapi statusnya sebagai tersangka, kata dia, artinya Firli mengakui melakukan pemerasan.
“Ada kondisi psikologis kalau dia (Firli) mengundurkan diri, artinya dia mengakui bersalah terhadap tuduhan itu. Beda perspektif ya,” kata dia kepada Tempo, Senin, 27 November 2023.
Ian percaya diri kalau Firli bahuri tak bersalah dan berjuang menuntut keadilan terhadap statusnya sebagai tersangka yang menyebabkan diberhentikan sementara dari jabatan Ketua KPK.
“Itu sesuai SOP-nya, kalau ada pimpinan KPK tersandung masalah hukum maka diberhentikan sementara oleh presiden. Dengan catatan sementara ya,” ujarnya.
Firli juga mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) atas penetapan tersangka dirinya pada kasus pemerasan terhadap SYL. Nomor Perkara 129/Pid.Pra/2023/PN JKT.SEL. Tercatat, sidang pertama akan dilakukan pada 11 Desember 2023.
Gugatan praperadilan itu juga menuduh Kapolda Metro Jaya Karyoto sebagai dalang penetapan tersangka dirinya.
Dalam dokumen itu disebutkan Syahrul Yasin Limpo mengajukan pengaduan masyarakat (Dumas) ke KPK atas rekomendasi Irjen Karyoto pada 12 Agustus 2023 pasca-gelar perkara Syahrul Yasin Limpo pada 13 Juni 2023.
“Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh Pemohon dari berbagai sumber, upaya dari saksi Syahrul Yasin Limpo dalam membuat dan/atau menyuruh seseorang untuk membuat Pengaduan Masyarakat (Dumas) tersebut, setelah mendapat masukan dan petunjuk dari Irjen. Pol. Karyoto yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya," demikian yang tercantum berkas praperadilan Firli Bahuri.
Pejabat Humas Pengadilan Negeri (PN) Jaksel Djuyamto menyampaikan kepaniteraan pidana telah menerima permohonan praperadilan atas nama Pemohon Firli Bahuri pada Jumat, 24 November 2023.
“Ketua PN Jaksel telah menunjuk hakim tunggal Imelda Herawati,SH.MH untuk memeriksa dan mengadili perkara permohonan peradilan tersebut,” kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat, 24 November 2023.
Pilihan Editor: Ketua KPK Nawawi Pomolango Masih Pertimbangkan Bantuan Hukum untuk Firli Bahuri