TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Agus Subiyanto mengatakan pihaknya akan mengedepankan operasi teritorial dalam upaya menyelamatkan Pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Mehrtens, yang disandera Kelompok Kekerasan Bersenjata di Papua. Ini artinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak akan menggunakan operasi militer.
Operasi teritorial merupakan pendekatan soft power yang dilakukan TNI dengan tujuan merangkul masyarakat. Sementara operasi militer adalah aksi perencanaan dan pengaturan angkatan militer. Operasi militer sering melibatkan operasi udara, operasi darat, dan operasi laut; biasanya untuk tujuan keamanan.
“Kita akan melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah di sana untuk komunikasi, berkomunikasi, itu saja. Makanya ke depan kita kedepankan operasi teritorial,” kata Agus Subiyanto usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 22 November 2023.
“Hard power juga digunakan, mereka kombatan itu bersenjata jadi harus lawannya ya senjata. Tapi kita kedepankan soft power,” katanya dalam kesempatan sama.
Pilot Susi Air masih disandera KKB bersama kelompok Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023. Penyanderaan pilot Susi Air berawal saat pesawatnya mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Saat itu, pesawat Susi Air menurunkan lima penumpangnya. Namun tiba-tiba, kelompok KKB diklaim menyerang pesawat tersebut yang kemudian membakar pesawat milik Susi Air, dan menyandera Philip Mark Mehrtens hingga saat ini.
Belum lama ini beredar video di media sosial berdurasi 48 detik. Dalam gambar bergerak tersebut Philip tengah duduk dan dikelilingi oleh anggota KKB. Terlihat dari salah satu kerumunan itu, ada seseorang yang nampak mengokang dan terlihat mengarahkan senjatanya ke pilot tersebut. "Kalau negara tidak bicara untuk Papua, Indonesia tidak mengaku, bagi pilot ini saya kasih waktu dua bulan, saya akan tembak," kata salah satu orang KKB dalam video tersebut.
Menanggapi itu, Agus Subiyanto mengatakan itu adalah video lama. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan operasi teritorial, tidak hanya soal pembebasan pilot Susi Air, namun “untuk mensejahterakan masyarakat di sana.”
“Mudah mudahan dengan langkah itu ada kabar lah mudah-mudahan saudara Philip Mertens yang ada di sana. (Kabarnya saat ini) baik,” kata Agus.
Sudah sembilan bulan Pilot Susi Air disekap oleh KKB di Papua. Laksamana Yudo Margono, Panglima TNI sebelum Agus, juga memilih tidak menggunakan kekuatan militer membebaskan Philip Mark Mehrtens. "Saya tidak mungkin menggunakan tenaga kekuatan militer hanya untuk itu, yang justru dampaknya akan lebih besar, lebih berat untuk Indonesia, untuk masyarakat khususnya di Papua apabila saya akan gunakan opsi militer," kata Yudo di Markas Besar TNI, Jakarta Timur, pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Pilihan Editor: Pilot Susi Air Kapten Philips Belum Dilepaskan, Ini Kata Juru Bicara TPNPB-OPM