TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi buka suara soal hasil survei Indo Barometer yang menyatakan pasangan Prabowo-Gibran berpeluang menang satu putaran. Indo Barometer mengklaim pasangan itu unggul jauh jika suara yang belum memutuskan pilihan didistribusikan secara merata kepada tiga paslon.
Taufiq mengatakan, pihaknya meragukan sampel yang diambil Indo Barometer untuk menjalankan survei. Menurut dia, Indo Barometer tak menjelaskan dari mana sumber survei.
"Hasil sampling yang diambil itu tidak diperjelas dari mana sumber itu," kata Taufiq saat dihubungi, Kamis, 16 November 2023.
Survei yang benar, menurut Taufiq, tidak mungkin diselesaikan dalam dua pekan. Dia mengatakan, survei secepat itu hanya mungkin dilakukan dengan mengambil sampel yang tidak jelas.
"Jangan-jangan sampelnya itu-itu saja. Orang-orang yang sudah meninggal bisa jadi juga disurvei," ucap Taufiq.
Survei disebut sebagai sarana penggalangan opini
Baca Juga:
Anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem itu menilai, survei Indo Barometer yang menyatakan Prabowo-Gibran berpeluang menang satu putaran tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh.
"Survei itu tidak menempatkan persoalan pada tempatnya sebagaimana survei di Amerika Serikat dan Eropa Barat," ujarnya.
Alih-alih dilakukan secara independen, Taufiq menilai survei elektabilitas di Indonesia merupakan bagian dari penggalangan opini untuk memenangkan paslon tertentu.
"Kalau tidak, bisa jadi dibayar oleh partai politik," kata Taufiq.
NasDem adalah bagian dari Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dalam Pilpres 2024.
Hasil survei Indo Barometer
Sebelumnya, Indo Barometer mengklaim Pilpres 2024 berpotensi berlangsung dalam satu putaran.
"Mencermati hasil survei kali ini, tidak menutup kemungkinan Pilpres 2024 berlangsung dalam 1 putaran," kata Muhammad Qodari dalam rilis survei nasional secara daring, Sabtu, 11 November 2023.
Qodari mengklaim berdasarkan hasil survei Indo Barometer, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul dengan perolehan elektabilitas sebesar 43,5 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud Md. dengan elektabilitas 33,3 persen, sementara pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar hanya mengantongi 23,2 persen.
"Hasil ini diperoleh dengan mendistribusikan secara proporsional suara yang belum memutuskan, rahasia, atau tidak menjawab," kata Qodari.
Indo Barometer melakukan survei pada 25-31 Oktober 2023 di 38 provinsi. Mereka menyatakan mewawancarai secara langsung responden berusia 17 tahun lebih atau yang sudah menikah sebanyak 1.230 orang. Responden tersebut terpilih melalui metode acak bertingkat atau multistage random sampling. Mereka menyatakan margin of error survei tersebut sebesar + 2,79% pada tingkat kepercayaan 95%.
Qoradi mengatakan, Prabowo-Gibran unggul karena Prabowo Subianto merupakan calon presiden dengan tingkat keterkenalan paling tinggi. Selain itu, Qodari juga mengklaim Prabowo sebagai calon presiden yang paling disukai. Ketua Umum Partai Gerindra itu juga dinilai mendominasi evaluasi kepribadian dan kemampuan, dan alasan paling dominan adalah memilih presiden saat ini adalah tegas dan berani.