TEMPO.CO, Jakarta - Pucuk pimpinan PDIP sudah terang-terangan mengkritisi pemerintahan Jokowi. Salah satunya pernyataan Puan Maharani soal kawan menjadi lawan.
Pakar Politik dan Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan perang terbuka antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah terjadi. Menurut Ujang, PDIP sudah tidak menghitung keberadaan Presiden Jokowi pada pemilihan umum atau Pemilu 2024 mendatang dan menganggap orang nomor satu di Indonesia itu sudah menjadi lawan politik.
“Mereka sudah perang terbuka, sudah kelihatan perangnya,” kata Ujang saat dihubungi Rabu malam, 15 November 2023. “Mudah-mudahnya Pemilu tetap aman dan menyejukan.”
Ujang menyebut salah satu faktor tidak akurnya PDIP dan Presiden Jokowi adalah pidato Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang mengingatkan kader dan relawan Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud agar tak takut dengan lawan meski dulu satu kubu. "Jangan takut lawan. Siapa pun lawannya walaupun dulu pernah saudara kita," kata Puan ketika menyampaikan orasi dalam Deklarasi Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Jawa Tengah di Gelanggang Olah Raga Jatidiri Kota Semarang pada Sabtu, 4 November 2023.
Dua Politikus PDIP Akui Kritik Partai terhadap Jokowi Pengaruhi Pemilih Ganjar-Mahfud
Dua politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengakui sikap kritis partai banteng terhadap pemerintahan Presiden Jokowi bisa berdampak pada beralihnya pemilih Ganjar-Mahfud ke Prabowo-Gibran. Mereka menyebut sikap kritis ini sebagai upaya menjaga keseimbangan pemerintah.
Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan politik bukan sekadar untuk menang, tetapi memastikan proses politik secara benar. Menurut dia, kalau kritik PDIP kepada Presiden Jokowi itu sebuah kebenaran, jangan dilihat sebagai serangan. “Bahwa itu berimplikasi pada orang yang berpindah pilihan, saya rasa itu risiko yang harus kami ambil,” kata Deddy kepada wartawan di Kawasan Jakarta Pusat, Sabtu, 11 November 2023.
Sementara itu, Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan kritik PDIP terhadap Jokowi juga harus menjaga keseimbangan antara mengawasi pemerintah dan menjaga suara. “Kita tidak bisa juga diam,” kata Andreas kepada Tempo saat ditemui di Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 10 November 2023.
Pilihan Editor: Firli Bahuri Diam-diam Hadiri Pemeriksaan di Bareskrim Polri