Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil Gus Mus yang Didatangi Tokoh Aliansi MPR yang Curhat Ancaman Pemilu 2024 Tidak Jurdil

image-gnews
Achmad Mustofa Bisri atau Gus Mus merupakan seorang cendekiawan muslim yang dikenal karena pemikiran dan karya-karyanya di bidang sastra serta kebudayaan. Gus Mus masuk dalam 50 tokoh Islam berpengaruh di dunia di bidang keilmuan. Wikipedia
Achmad Mustofa Bisri atau Gus Mus merupakan seorang cendekiawan muslim yang dikenal karena pemikiran dan karya-karyanya di bidang sastra serta kebudayaan. Gus Mus masuk dalam 50 tokoh Islam berpengaruh di dunia di bidang keilmuan. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Ahad siang, 12 November 2023 lalu, sejumlah tokoh bangsa yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Rembang mengunjungi rumah KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah pada Ahad siang, 12 November 2023.

Para tokoh dengan berbagai latar belakang itu menyampaikan kekhawatiran ihwal ancaman Pemilu 2024 yang berpotensi berlangsung tidak sesuai asas jujur dan adil.

“Kalau mengutip puisi Gus Mus kan, ‘Kita tengah menghadapi satu materi dengan rasa yang berbeda’. Termasuk materi republik dengan rasa kerajaan,” kata Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual pada Ahad.

Profil KH Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus

Nama Ahmad Mustofa Bisri tidak asing di kalangan pesantren dan dunia sastra Indonesia. Tokoh yang lebih popular dengan panggilan Gus Mus ini adalah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah. Sosoknya juga aktif di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU sebagai Rais Syuriah.

Gus Mus lahir di Rembang sekitar setahun sebelum Indonesia merdeka, yakni pada 10 Agustus 1944. Dia dikenal juga sebagai penyair. Karyanya sudah tersebar ke mana-mana. Di antaranya: Tadarus, Antalogi Puisi (1993), Mutiara-mutiara Benjol (1994), serta kumpulan puisi Pahlawan dan Tikus (1996).

Dikutip dari Jurnal Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, Mustofa Bisri merupakan sosok kiai yang nyentrik dan unik. Sebagai seorang ulama, ia selalu berusaha memberikan solusi terhadap berbagai problem keberagamaan. Terutama kaitannya dengan hukum-hukum Islam yang dipahami dan ditangkap oleh masyarakat.

Badiatul Roziqin dkk dalam 101 Jejak Tokoh Islam Indonesia (2009) mengungkapkan, santri-santri Gus Mus tersebar luas di mana-mana, dari kelas pedesaan, petani miskin, kaum nelayan hingga selebritas dan seniman. Sedemikian luas pergaulan Gus Mus, sehingga ia pandai menyesuaikan diri dalam lingkungannya.

“Karena Gus Mus akrab dengan berbagai kalangan dan berbagai macam lapisan masyarakat, maka komunikasi yang digunakannya disesuaikan dengan tingkat pemahamannya,” tulis Badiatul.

Meskipun Gus Mus seorang kiai besar, ia menempatkan semua kenalannya yang beraneka ragam sebagai teman yang senantiasa dihormati. Pengajaran agama yang disampaikan kepada umat setiap kali ceramah juga sederhana, berisi, dan tidak muter-muter. Sehingga, dapat dipahami dengan mudah oleh orang awam yang datang dari kampung sekalipun.

Dikutip dari Gusmus.net, laman resmi Gus Mus, alumnus dan penerima beasiswa dari Universitas Al Azhar Kairo, Mesir pada 1964-1970 untuk studi Islam dan bahasa arab ini dibesarkan dalam keluarga yang patriotik, intelek, progresif sekaligus penuh kasih sayang. Kakeknya, H. Zaenal Mustofa, adalah seorang saudagar ternama yang dikenal sangat menyayangi ulama.

Gus Mus juga seorang budayawan yang aktif menulis kolom, esai, cerpen, dan puisi di berbagai media massa. Seperti: Tempo;, Forum, Umat, Amanah, Ulumul Qur’an, Panji Masyarakat, Horison, Kompas, Jawa Pos, Media Indonesia, Republika, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Detak, Wawasan, Bali Pos, Dumas, Bernas, Pelita, Pesantren, Warta Nu, hingga Aula.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepedulian Gus Mus yang tercurah media massa melahirkan konsep “MataAir”. Konsep ini mewadahi mimpinya tentang media alternatif yang berupaya memberikan informasi yang lebih jernih. Pada awalnya merupakan respons atas keprihatinannya terhadap kebebasan pers yang sangat tidak terkendali saat Orde Baru.

Meski belum sepenuhnya hadir seperti yang diharapkan Gus Mus, konsep MataAir ini akhirnya terwujud dengan diluncurkannya situs Mata mAir, gubuk maya Gus Mus di www.gusmus.net pada 2005. Kemudian disusul penerbitan perdana majalah MataAir jakarta dan MataAir Yogyakarta pada 2005.

Sejak muda Gus Mus adalah pribadi yang terlatih dalam disiplin berorganisasi. Sewaktu kuliah di Al Azhar, Kairo, bersama KH Syukri Zarkasi (kini Pengasuh Ponpes Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur), Gus Mus menjadi pengurus Himpunan Pemuda dan Pelajar Indonesia atau HIPPI Divisi Olah Raga. Di HIPPI pula Gus Mus pernah mengelola majalah organisasi berdua saja dengan KH. Abdurrahaman Wahid alias Gus Dur.

Peran Gus Mus di NU

Tidak berbeda dengan para kiai lain yang memberikan waktu dan perhatiannya untuk Nahdlatul Ulama, sepulang dari Kairo, Gus Mus berkiprah di PCNU Rembang pada awal 1970-an, Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa Tengah pada 1977, Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah, hingga Rais Syuriyah PBNU pada 1994 sampai 1999.

Tetapi mulai 2004, Gus Mus menolak duduk dalam jajaran kepengurusan struktural NU. Pada pemilihan Ketua Umum PBNU 2004-2009, Gus Mus menolak dicalonkan sebagai salah seorang kandidat. Pada periode kepengurusan NU 2010 – 2015, hasil Muktamar NU ke 32 di Makassar Gus Mus diminta untuk menjadi Wakil Rois Aam Syuriyah PBNU mendampingi KH. M.A. Sahal Mahfudz.

Pada Januari tahun 2014, KH Sahal meninggal. Maka sesuai AD ART NU, Gus Mus mengemban amanat sebagai Pejabat Rois Aam hingga muktamar ke-33 yang berlangsung di Jombang Jawa Timur. Pada muktamar NU di Jombang, Muktamirim melalui tim Ahlul Halli wa Aqdi, menetapkan Gus Mus memegang amanat jabatan Rois Aam PBNU. Namun Gus Mus menolak dan akhirnya Mukatamirin menetapkan Ma‘ruf Amin menjadi Rois Aam PBNU periode 2015-2020.

Dikutip dari nu.or.id, Gus Mus juga menghadiri seminar di berbagai negara seperti Universitas Hamburg Jerman, Universitas Malaya (Malaysia), Belanda, Prancis, Jepang, Spanyol, Kuwait, dan Arab Saudi. Fakultas Sastra Universitas Hamburg, mengundang Gus Mus untuk sebuah seminar dan pembacaan puisi (2000). Universitas Malaya (Malaysia) mengundangnya untuk seminar Seni dan Islam.

Sebagai cerpenis, KH Mustofa Bisri menerima penghargaan “Anugerah Sastra Asia” dari Majelis Sastra Malaysia pada 2005. Gus Mus juga pernah menerima anugerah Konservasi Upakarti Parama Bhijangga dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Anugerah itu diberikan karena Gus Mus dinilai menunjukkan dedikasi besar dalam pengembangan budaya, khususnya bidang sastra dan seni rupa.

HENDRIK KHOIRUL MUHID | RINDI ARISKA | DANIEL A. FAJRI | SUSENO
Pilihan editor: Mahfud MD Ungkap Pertemuannya dengan Gus Mus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

1 jam lalu

Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Sufmi Dasco Ahmad
Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan


Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

2 jam lalu

Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Sabtu 23 Maret 2024. Kedatangan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.


Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

3 jam lalu

Adi Prayitno. ANTARA
Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.


Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

4 jam lalu

Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Sabtu 23 Maret 2024. Kedatangan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.


Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

5 jam lalu

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi saat ditemui usai pertemuan PKS dan NasDem pada Rabu, 24 April 2024 di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.


Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

5 jam lalu

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto (kanan) saat memimpin rapat kerja membahas persiapan Pemilu 2024 dengan BIN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 November 2023. Rapat tersebut membahas deteksi dini dan cegah dini persiapan Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.


PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

6 jam lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.


Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

7 jam lalu

Mantan calon Presiden Anies Baswedan hadir dalam acara  Halal Bihalal di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 27 April 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.


Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

14 jam lalu

Sidang putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024 dihadiri 8 hakim, gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Senin, 22 April 2024.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pakar Politik Universitas Udayana: Dissenting Opinion Hakim MK Alasan Strategis Gulirkan Hak Angket

Pakar Politik Universitas Udayana menyebut hak angket masih bisa digulirkan dengan memanfaatkan dissenting opinion hakim MK lalu.


Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

1 hari lalu

Kandidat presiden yang kalah Ganjar Pranowo dan pasangannya Mahfud MD menghadiri sidang putusan atas dua gugatan terhadap hasil pemilu presiden bulan Februari setelah kandidat yang kalah mengajukan petisi untuk mencalonkan diri kembali dan menuduh negara telah campur tangan demi pemenangan Prabowo Subianto, di Mahkamah Konstitusi  gedung di Jakarta, Indonesia, 22 April 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.