Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Petugas Polda Metro Jaya membawa Bustanil Arifin, tersangka kasus Badan Urusan Logistik (Bulog), itu ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Menurut Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Makbul Padmanagara, bekas Menteri Koperasi/Kepala Bulog itu dibawa karena sakit gulanya kambuh. Hal itu diungkapkan Kapolda kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (25/1) siang. Bustanil dibawa dari ruang tahanan menuju ke ambulans sekitar pukul 13.30 WIB dengan mengenakan baju batik warna coklat, kopiah hitam dan celana hitam. Saat ditanya bagaimana kondisi kesehatannya, Bustanil mengatakan, “mundur.” Saat didesak rasa sakit apa yang dirasakannya, ia bilang, “tanyakan saja pada dokter.” Bustanil juga didampingi dokter dari Dinas Kedokteran dan Kesehatan Ajun Komisaris Besar Polisi dr Agus Priyatno yang menggunakan mobil sedan Toyota Corola warna biru B 1808 QZ. Kapolda lebih lanjut mengungkapkan dokter dari Dinas Kedokteran dan Kesehatan (Disdokkes) yang tadi pagi melakukan pengecekan kesehatan rutin, menemukan kadar gula Bustanil itu meninggi. Pihaknya, kata Makbul, khawatir akan memicu penyakit lain yang dideritanya kambuh. “Untuk itu kita berinisiatif membawa dia ke rumah sakit Polri Kramat Jati,” ujarnya. Sementara itu Berita Acara Perkara (BAP) Bustanil yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi dan mark up dana Bulog sekitar Rp 10 miliar sudah diserahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI pada Senin (21/1). “Sudah Senin kemarin kita kirimkan,” kata Kepala Direktorat Serse Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Bambang Hendarso Danuri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/1) siang. Pihaknya, jelas Bambang, akan menunggu hasil Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta apakah berkas-berkas tersebut sudah lengkap atau perlu dilengkapi (P21). Dia berharap secepatnya keluar putusan P21 sehingga kasusnya siap dilimpahkan ke pengadilan. Ketika ditanya apakah ada tersangka baru setelah Bustanil, Bambang mengatakan secepatnya akan mengumumkan tersangka baru.”Insya Allah akan ada tersangka baru,” katanya tanpa mau menyebutkan nama tersangka baru tersebut. (Sam Cahyadi-Tempo News Room)
Iklan
