TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan kedatangan eks Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam acara Hari Ulang Tahun ke-59 Partai Golkar pada Senin, 6 November 2023, sebagai sinyal dukungan terhadap Prabowo-Gibran. Meski tidak masuk struktur Tim Kampanye Nasional, kata Ujang, bisa jadi Khofifah akan ditugaskan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran di Jawa Timur.
“Analisa saya, Khofifah akan mendukung Prabowo Gibran karena faktor Jokowi,” kata Ujang saat dihubungi, Selasa, 7 November 2023.
Struktur Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran resmi diumumkan pada Senin, 6 Oktober 2023. Namun, nama Khofifah Indar Parawansa tidak masuk dalam stuktur TKN yang dipimpin mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Rosan Perkasa Roeslani itu.
Senada dengan Ujang, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Airlangga mengklaim punya amunisi memenangkan Prabowo-Gibran di Jawa Barat dan Jawa Timur dalam Pilpres 2024. Dia menjelaskan amunisi di Jawa Timur yakni Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Gubernur Soekarwo ibarat penyerang.
"Untuk (pemenangan) Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa. Ibu Khof didampingi oleh Pakde Karwo. Jadi kalau sudah dua penyerangnya tandem, itu di Jawa Timur juga menang Pak Prabowo," kata Airlangga dalam sambutannya di acara Puncak Ulang Tahun Golkar ke-59 di DPP Partai Golkar, Senin, 6 November 2023.
Airlangga juga menyebutkan nama Ridwan Kamil, setelah sebelumnya dari atas panggung mencari keberadaan mantan Gubernur Jawa Barat itu di antara ratusan tamu undangan.
"Di sini juga hadir tokoh-tokoh kita, Pak Prabowo, bertanggung jawab untuk pemenangan Jawa Barat, Pak Ridwan Kamil. Mana Pak Ridwan Kamil?" tanya Airlangga dari atas panggung dan disambut tepuk tangan dari hadirin yang datang.
Airlangga tidak banyak berkomentar ketika ditanyai ihwal kejelasan status Khofifah di TKN. Ia mengatakan intinya Khofifah akan membantu menambah ceruk konstituen di Jawa Timur. "Nanti akan memenangkan di Jatim," ujarnya.
Sebelumnya, Ujang juga mengatakan suara pemilih Jawa Timur dan kelompok Nahdlatul Ulama memang selalu diperebutkan karena memiliki basis suara yang paling besar. Khofifah, kata Ujang, dinilai mampu menarik kelompok NU di akar rumput karena figurnya ada di salah satu tim pemenangan.
“NU-lah pemilih terbesar, kedua Muhammadiyah,” kata Ujang.
Khofifah juga diincar kubu Ganjar-Mahfud
Sebelumnya, calon presiden Ganjar Pranowo mengatakan akan mengajak Khofifah bergabung dalam tim pemenangannya. Hal ini dibenarkan oleh Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey.
“Namanya mau cari suara, siapa pun dia kami komunikasikan,” kata Olly kepada Tempo saat ditemui di Hotel Borobudur, Sabtu malam, 29 Oktober 2023.
Dalam catatan Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur terdapat Daftar Pemilih Tetap sebanyak 15.495.556 pemilih laki-laki dan 15.907.282 pemilih perempuan yang tersebar di 38 Kabupaten atau Kota, 666 Kecamatan, 8.494 Desa/Kelurahan, dan 120.666 TPS. Said Abdullah selaku Pelaksana Tugas Dewan Pengurus Daerah PDIP Jawa Timur, kata Olly, ditugaskan untuk mencari suara di sana.
Meski demikian, Olly belum bisa memastikan apakah Khofifah akan bersedia bergabung dengan TPN Ganjar-Mahfud. Dirinya mengatakan belum mendapat informasi terbaru dari hasil komunikasi dengan Gubernur Jawa Timur itu. “Belum diinformasikan ke saya,” kata Gubernur Sulawesi Utara itu.
Pilihan Editor: Ternyata Ini Alasan DPRD Jatim Berhentikan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak