Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prakerja Menginspirasi Thailand untuk Mereplikasi Program Serupa

image-gnews
Iklan

INFO NASIONAL – Prakerja menerima rombongan The Equitable Education Fund (EEF) dari Thailand selama tiga hari, 23-25 Oktober 2023. Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari kesuksesan Prakerja yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

EEF adalah sebuah lembaga yang dibentuk sebagai mandat Undang-Undang Pendidikan Berkeadilan Thailand pada 2018. EEF beroperasi di bawah wewenang Perdana Menteri dengan cara memberikan bantuan keuangan bagi pendidikan anak-anak dan pemuda Thailand sehingga dapat mengurangi kesenjangan pendidikan di negara tersebut.

Pemimpin rombongan dari Thailand, Advisor to Equitable Education Alliance, Equitable Education Fund, Dr. Supakorn Buasai mengaku mendengar tentang Prakerja untuk kali pertama dari Equitable Education Alliance (EEA), sebuah aliansi di bawah supervisi UNESCO.

EEA beranggotakan 17 institusi atau lembaga yang terkait dengan pendidikan dari berbagai negara di empat benua. Selama dua tahun terakhir rutin menggelar pertemuan secara daring untuk saling belajar dan mencari sistem yang cocok untuk diterapkan di negara para anggota.

Beberapa bulan lalu, EEA mengundang Direktur Eksekutif Project Management Office (PMO) Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari untuk merepresentasikan capaian Program Kartu Prakerja di Indonesia.

“Ternyata banyak anggota yang tertarik. Setelah itu kami juga mendengar kisah serupa dari PBB, UNDP, dan lainnya. Ternyata Prakerja saat ini sudah terkenal di dunia,” ujarnya kepada Tempo, Senin, 23 Oktober 2023.

Ia sebenarnya sempat mempelajari Work Study Programme milik Singapura. “Namun banyak pihak mengatakan kurang cocok karena tidak sesuai dengan kondisi di Thailand,” ucap Supakorn. Prakerja dinilai lebih cocok melalui perhitungan geografis, demografi, dan budaya. Indonesia dengan 17 ribu lebih pulau, 270 juta penduduk dan luas negara yang empat kali lebih besar dari Thailand memiliki tantangan yang kompleks. 

Berdasarkan riset dan masukan dari berbagai pihak, EEF akhirnya memutuskan datang langsung ke kantor PMO Program Kartu Prakerja di Jakarta. Enam orang perwakilan EEF itu diterima langsung oleh Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari serta Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin.

Saat menyambut rombongan ini, Rudy menceritakan bahwa beberapa bulan lalu, National Social Protection Council (NPSC) Kamboja juga melakukan studi banding dan berniat meluncurkan program serupa Prakerja di negaranya.

Karena itu, ia berharap Prakerja yang telah dirasakan sekira 17,5 juta penerima manfaat, dapat menjadi contoh lebih banyak negara terutama di Asia Tenggara. “Prakerja terbuka untuk kerja sama dan melakukan inovasi,” ujar Rudy.

 

Tiga Hari Mempelajari Prakerja

Agenda rombongan EEF di kantor Prakerja cukup padat. Di hari pertama kedatangan, mereka langsung menerima paparan lengkap tentang latar belakang pembentukan Prakerja, kolaborasi yang dijalin dengan berbagai pihak termasuk mitra institusi dan startup pendidikan, serta institusi keuangan. Mereka juga berkeliling di kantor Prakerja untuk melihat langsung proses kerjanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hampir semua dipaparkan, pertama mulai dari principal behind effort. Apa sih yang mendasari program ini (Prakerja). Kemudian terkait operation, bagaimana men-deliver produk bisa sampai ke penerima manfaat, tapi ada value-nya,” tutur Direktur Monitoring dan Evaluasi PMO Program Kartu Prakerja, Cahyo Prihadi.

Di hari kedua, Cahyo melanjutkan, delegasi EEF Thailand ini mempelajari sistem Prakerja serta teknologi digital yang diterapkan. “Mereka belajar bagaimana prosesnya dari awal, mulai dari peserta mendaftar, lalu sistem melakukan pengecekan dan pembuktian bahwa yang mendaftar bukanlah mesin, dan seterusnya sampai ke setelah lulus atau outcome-nya.”

Selain dari sisi peserta, delegasi EEF Thailand juga belajar sistem kerja sama dengan para mitra pemberi pelatihan. Prakerja memastikan para mitra memenuhi standar, struktur, modul, dan sesuai relugasi yang berlaku di Indonesia. “Termasuk dari sisi monev (monitoring dan evaluasi),” sebut Cahyo. “Pokoknya semua kita ceritakan, karena semangat kita ini berbagi sebagai sesama negara rumpun Asia Tenggara.”

Sementara pada hari terakhir, rombongan berkunjung langsung ke sejumlah mitra Prakerja, yakni Skill Academy, Dana, dan Karirmu. COO Skill Academy, Iman Usman kagum dengan keingintahuan yang besar delegasi Thailand. “Betapa terbukanya mereka dalam belajar. Mereka tentu berpikir bagaimana penerapannya nanti di Thailand,” kata Iman.

Sekitar satu jam bertamu di Skill Academy, rombongan belajar cara mengembangkan konten, proses produksi hingga evaluasi dan sistem di Skill Academy atau dikenal juga dengan Ruangguru. “Bahkan sampai pola kerja sama dengan pemerintah (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang memayungi Prakerja),” ucap Iman.

AI Specialist, Korakot Chaovavanich mengaku sangat terkesan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama tiga hari kunjungan. “Impresif,” katanya. “Prakerja merupakan program pelatihan yang lengkap untuk skilling, upskilling, dan reskillling. Bahkan ada portal lowngan kerja juga,” katanya.

Dengan latar belakang Korakot sebagai ahli Teknologi dan Informasi (IT), ia juga banyak belajar cara Prakerja menggunakan teknologi digital untuk menjalankan ekosistem. Ia berharap dapat mengembangkan sistem serupa di negaranya, dan cukup optimistis penerapannya akan berhasil lantaran masyarakat Thailand, menurut Korakot, nyaris 100 persen melek internet.

Sementara itu, Director, Office of Innovation for Learning Opportunity, Equitable Education Fund, Thantida Wongsprasong mengaku takjub dengan capaian Prakerja yang terus berinovasi dan manfaatnya kini dirasakan sekitar 17 juta masyarakat.

Ia menilai Prakerja sangat layak direplikasi oleh Thailand, mengingat sebanyak 15 persen atau 20 juta orang di sana bekerja di sektor informal yang tidak mendapat jaminan sosial. “Prakerja tidak sekadar memberi bantuan sosial, tetapi terus mengembangkan skill sehingga lebih berkelanjutan. Prakerja bukan hanya memberi ‘ikan’ tetapi memberi ‘joran’ dan itu sangat inspiratif,” ujar Thantida.

Dari hasil studi banding selama tiga hari ini, Thantida menyebut bahwa EEF akan merekomendasikan program ini kepada Perdana Menteri. “Nantinya akan ditawarkan ke kabinet, lalu jadi pertimbangan untuk membuat program baru di Thailand.”

Selama ini, imbuh Thantida, EEF sebenarnya tengah mengembangkan sebuah proyek yang menyasar pelatihan kepada pekerja informal, namun belum matang. “Kami merencanakan program agar dapat mencapai 2-3 juta rumah tangga miskin setiap tahun, atau 15-20 persen. Karena pendidikan untuk anak dan pemuda rasanya tidak cukup, mereka tidak bisa membantu Thailand keluar dari tantangan masa depan,” kata dia. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

15 jam lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

19 jam lalu

Petani Thailand melakukan ritual minta hujan menggunakan boneka Doraemon. Thailand dan negara Asia Tenggara mengalami suhu panas ekstrem April 2024. (tangkapan layar Youtube)
Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

Pengemudi taksi Iran memercikkan air ke tubuh mereka untuk mendinginkan diri selama gelombang panas di Teheran, Iran 2 Agustus 2023. Pemerintah Iran mengumumkan libur selama dua hari, usai panas ekstrem yang melanda negara di Timur Tengah itu selama beberapa waktu terakhir. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

5 hari lalu

Seorang siswa menjawab modul pembelajarannya setelah penangguhan kelas tatap muka, di toko kosong milik keluarganya, di Manila, Filipina, 26 April 2024. REUTERS/Lisa Marie David
5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.


Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

6 hari lalu

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alvian (kiri) dan Muhammad Rian Ardianto (kanan) berusaha mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putra Thailand Peeratchai Sukphun dan Pakkapon Teeraratsakul dalam babak kualifikasi grup Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Senin 29 April 2024. Pasangan Fajar/Rian kalah dalam tiga gim 19-21, 21-14, 11-21, dan kedudukan sementara Indonesia lawan Thailand 1-1.  ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Piala Thomas 2024: Fajar / Rian Akui Tak Bisa Bermain dengan Nyaman saat Dikalahkan Wakil Thailand

Kekalahan Fajar / Rian dari Peeratchai Sukphun / Pakkapon Teeraratsakul membuat skor Indonesia vs Thailand di fase grup Piala Thomas 2024 sementara imbang 1-1.


Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Polisi mengamankan nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia


Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

6 hari lalu

Petugas polisi berbaris saat demonstran berunjuk rasa ke Istana Raja untuk menyerahkan surat yang ditulis kepada raja, sebagai bagian dari unjuk rasa untuk menyerukan penggulingan pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan reformasi monarki di Bangkok, Thailand, 8 November , 2020. [REUTERS / Soe Zeya Tun]
Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.


Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Suporter Indonesia memberi dukungan saat pertandingan  Timnas U-23 Indonesia melawan Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024.. Timnas U-23 Indonesia lolos ke semifinal Piala Asia U-23 setelah mengalahkan Korea Selatan melalui adu pinalti dengan agregat 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang dengan skor 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.