TEMPO.CO, Jakarta - Sosok bakal cawapres Prabowo Subianto kian mengerucut menjadi tiga nama. Sosok yang santer diisukan jadi pendamping bakal capres usungan Koalisi Indonesia Maju atau KIM itu antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, hingga Ketua PBB Yusril Ihza Mahendra.
Berikut profil Menteri BUMN Erick Thohir, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) saat menyaksikan laga FIFA Matchday Indonesia vs Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
1. Erick Thohir
Erick Thohir lahir di Jakarta pada 30 Mei 1970. Ia menamatkan pendidikan bidang Komunikasi dan bergelar Associate of Arts dari Glendale University. Ia juga mendapat gelar Bachelor of Arts bidang Periklanan dari American College pada 1991. Putra dari Teddy Thohir ini melanjutkan pascasarjana dan memperoleh gelar Master of Business Administration dari National University of California pada 1993.
Sebelum terjun di dunia pemerintahan, suami dari Elizabeth Tjandra ini pernah menduduki kursi dewan direksi dan dewan komisaris sejumlah perusahaan serta organisasi ternama. Jabatan tersebut antara lain jadi Komisaris Utama (Komut) Mahaka Media (2010-2019), Presiden Klub Inter Milan (2013-2016), dan Direktur Utama (Dirut) PT Intermedia Capital Tbk, induk televisi swasta ANTV (2014-2019).
Erick Thohir juga sempat menjadi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (2015-2019) dan Ketua Indonesian Asian Games 2018 Organizing Committee atau INASGOC. Ayah dari empat anak ini tercatat pernah dianugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Brawijaya (UB) pada 3 Maret 2023. Ketika itu, sahabat Sandiaga Uno dan Nur Asia tersebut menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Entitas Transformasi BUMN: Strategi Terobosan untuk Kebangkitan Ekonomi Indonesia Baru.
Meski tidak bergabung dalam partai politik (parpol) atau bersifat independen, Erick Thohir diangkat sebagai Menteri BUMN pada 23 Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui Keputusan Presiden (Keppres) No. 133/P Tahun 2019. Selama memimpin di kementerian yang fokus pada sektor bisnis pelat merah, ia tercatat mengambil sejumlah langkah yang cukup kontroversial.
Salah satunya adalah ketika ia memetakan 7 perusahaan milik negara yang akan dibubarkan lantaran terus merugi atau lama tidak beroperasi. Ketujuh BUMN itu meliputi PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Kertas Leces (Persero), PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), dan PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).
Dalam perjalanan kariernya, Erick Thohir kemudian didapuk sebagai Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggantikan Mochamad Iriawan atau alias Iwan Bule. Ia mendapatkan 64 suara dari 86 suara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis, 16 Februari 2023.
Erick Thohir disodorkan Partai Amanat Nasional atau PAN sebagai cawapres Prabowo Subianto sejak Juni lalu. Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengamini jika pertemuan partainya dengan Gerindra turut jadi forum menyodorkan nama Erick sebagai cawapres. Dia mengatakan bahasan soal Erick ibarat jadi menu wajib dalam pertemuan.
“Apakah tadi disebut? Rasanya untuk urusan Pak Erick Thohir masuk dalam menu wajib pertemuan,” kata Eddy, Senin, 5 Juni 2023.
Selanjutnya: Profil Gibran dan Yusril Ihza Mahendra