TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalimantan Tengah Ajun Komisaris Besar Erlan Munaji, membantah kepolisian turut membekingi perusahaan. Isu itu meluas setelah tiga warga Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah, diduga ditembak anggota polisi.
"Waduh, kalau itu enggak sesuailah. Itu hoaks," kata Erlan melalui sambungan telepon, pada Senin malam, 9 Agustus 2023.
Menurut dia, informasi perihal polisi kerap "melindungi" pihak perusahaan itu tidak memiliki sumber jelas. Kabar itu tidak pernah disampaikan ke institusinya. "Tidak konfirmasi sama kita," ujar Kombes Erlan.
Sebelumnya, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi Nasional menduga polisi mendukung pihak perusahaan dalam konflik yang menewaskan satu warga di Bangkal. Gijik, 35 tahun, meregang nyawa setelah sebutir peluru tajam menembus dadanya, Sabtu, 7 Oktober lalu.
Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi Nasional, Uli Arta Siagian, menyatakan heran lantaran anggota polres dan polda setempat justru mendukung perusahaan alih-alih melindungi keselamatan warga. "Polisi mem-back up perusahaan secara penuh. Kami heran ini mereka polisi atau satpam perusahaan," ujar Uli Ahad, 8 Oktober lalu.
Kasus penembakan yang menyebabkan Gijik tewas terjadi saat warga unjuk rasa. Demo itu menuntut PT HMBP 1 dituduh mencaplok tanah warga yang berada di luar HGU perusahaan. Protes itu berlangsung sejak 16 September lalu.
Pilihan Editor: YLBHI Desak Kapolri Copot Kapolres Seruyan dan Kapolda Kalteng Buntut Konflik Seruyan
