Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sejarah Nahdlatul Ulama dalam Konstelasi Politik di Indonesia

image-gnews
Logo Nahdlatul Ulama. nu.or.id
Logo Nahdlatul Ulama. nu.or.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama dua periode berturut-turut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi selalu didampingi Wakil Presiden yang memiiki latar belakang Nahdlatul Ulama (NU) yang kuat, yakni Jusuf Kalla (2014-2019) dan Ma'ruf Amin (2019-2024).

Peran NU sebenarnya tidak hanya sebatas menjadi pendamping Presiden saja. Beberapa tokoh politik kerap menyambangi tokoh-tokoh besar ulama NU untuk meminta restu. Bahkan, akhir-akhir ini beberapa Capres banyak yang mengincar bacawapres dari tokoh-tokoh yang berlatar belakang NU.

Meskipun sejak Muktamar NU di Situbondo pada 1984 telah memutuskan untuk melepaskan diri dari politik. Namun, seiring waktu semangat dari muktamar itu semakin memudar. Selain banyaknya tokoh NU yang terlibat dalam politik elektoral, organisasi tersebut juga bergerak layaknya organisasi politik.

Jauh sebelum Jokowi memilih tokoh NU, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi kala itu menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri pada 2004. Seperti ditulis dalam laporan Majalah Tempo Edisi 12 Februari 2023, NU kemudian menjadi semacam kendaraan dan lumbung suara bagi para tokoh politik.

Kendati demikian, dalam sejarahnya, NU sebenarnya kerap terlibat dalam politik kebangsaan bahkan sempat menjadi partai politik. Bedanya, NU tidak hanya menjadi lumbung suara beberapa tokoh politik melainkan ikut aktif terlibat di dalamnya.

Lantas apa saja peran NU dalam sejarah politik kebangsaan di Indonesia? Berikut sejarah peran NU dalam konstelasi politik di Indonesia, setelah berdiri selama satu abad.  

Sejarah dan Kiprah Politik Nahdlatul Ulama

Dalam penelitian berjudul Partisipasi Politik NU dan Kader Muslimat dalam Lintas Sejarah yang ditulis oleh Munawir Haris, setidaknya terdapat enam periode sejarah yang di dalamnya NU terlibat aktif secara politik.

1. Masa Kolonial Belanda

Perlawanan organisasi Islam terbesar yang didirikan pada 31 Januari 1926 ini terjadi pada tahun 1931. Kala itu NU memprotes kebijakan pengadilan agama tentang warisan. Pada tahun 1936, NU secara tegas memutuskan bahwa Indonesia merupakan dar al-Islam (Negara Islam) yang dilandaskan dari mayoritas penduduknya yang beragama Islam.

2.  Masa Penjajahan Jepang

Perlawanan NU terhadap penjajahan Jepang dilakukan ketika Jepang memaksa rakyat Indonesia melakukan saikeirei atau menyembah Tenno Haika sebagai keturunan Dewi Matahari. Salah satu pendiri NU, K.H. Hasyim Asy’ari pernah mendapat hukuman empat bulan penjara atas penolakan perintah saikeirei tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Masa Kemerdekaan

Pasca proklamasi dan Belanda melakukan Agresi Militer 1 dan 2, PBNU mengeluarkan sebuah resolusi yang isinya meminta kepada Republik Indonesia untuk bertindak tegas terhadap Belanda dan berjuang fi sabilillah untuk kemerdekaan Indonesia. Resolusi ini kemudian dikenal dengan nama Resoulsi Jihad yang menyatakan bahwa bertempur dengan Belanda merupakan kewajiban layaknya berjihad.

4. Pasca Kemerdekaan

Setelah Belanda pergi dan mengakui kedaulatan Indonesia pada Konferensi Meja Bundar 1949, aspirasi NU di pentas politik disalurkan melalui Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Kendati pernah di bawah Masyumi, sebagaimana ditulis dalam nu.or.id, NU memutuskan keluar pada 1952 dan menyatakan diri sebagai Partai Politik. NU juga terlibat dalam Pemilu 1955 dan mendapatkan posisi ketiga sebanyak 6 juta suara.

5. Masa Orde Baru

Dikutip dari laman nu.or.id, pada masa Orde Baru, NU dipaksa bergaung dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1973. Bagi NU, peleburan ini layaknya masa lalu ketika NU berada di bawah naungan Masyumi. Banyaknya kerugian yang diterima NU kemudian membuat NU kembali ke khittah 1926 sebagai organisasi keagaaman bukan partai politik pada Muktamar 1984 di Situbondo.

6. Masa Reformasi

Meskipun kembali ke khittah NU sebagai organisasi keagamaan, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai salah satu tokoh NU mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pengaruh Gus Dur kemudian membuat PKB sering dikaitkan dengan NU ditambah terdapat fakta bahwa kelahiran PKB sebenarnya berasal dari rekomendasi PBNU.

ANANDA BINTANG I  DWI ANDIKA

Pilihan Editor: Bakal Capres Berebut Suara Warga Nahdlatul Ulama, Ini Perbedaan NU Struktural dan NU Kultural

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

2 jam lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyampaikan keterangan pers usai bertemu di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.


Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

6 jam lalu

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. ANTARA/Moh Ridwan
Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.


Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

10 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.


Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

13 jam lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?


Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

16 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.


PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ketua DPC PKB Kota Depok Faizin. Dok. pribadi
PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.


Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nasional (PKB) Muhaimin Iskandar (tengah) berpidato saat Taaruf politik calon kepala daerah di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2024. Kegiatan tersebut untuk menjaring calon-calon kepala daerah yang akan diusung PKB pada Pilkada 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.


Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Kepala Desa dari berbagai daerah di Indonesia melakukan demonstrasi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendesak Revisi UU Desa sebelum Pemilu pada Rabu, 31 Januari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,