Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilot Garuda: Membuang Pikiran tentang Keluarga Saat Mendarat Darurat

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Abdul Rozaq, yang mengemudikan Boeing 737-300 Garuda dan mendarat darurat di Bengawan Solo, membuang pikiran tentang keluarganya saat kejadian tersebut. Rozaq, kepada Tempo News Room, menuturkan kejadian itu bermula saat layar radar memperlihatkan awan tipis dihadapannya. Tapi, ternyata, apa yang ada jauh berbeda karena yang muncul adalah awan tebal disertai badai hujan dan angin. Fenomena alam seperti ini, lanjut Rozaq, bukanlah halangan untuk berbalik arah, kemudian melakukan pendaratan darurat di lapangan udara terdekat. “Cuaca buruk seperti itu sudah biasa bagi kami para penerbang, tapi ternyata cuaca semakin memburuk membuat pesawat seperti dibanting lalu balik lagi ke atas,” ujarnya. Tiba-tiba terdengar suara dentuman beberapa kali dan kedua mesin pesawat mati. Rozaq, berusia 44 tahun dengan pengalaman lebih dari 14 ribu jam terbang, tidak langsung percaya dengan keadaan itu. Celakanya, batere cadangan, yang mestinya bisa menyalakan mesin, juga tidak berfungsi. Matinya mesin diikuti dengan matinya semua peralatan di cockpit, termasuk alat komunikasi. Kemudi hanya bisa dilakukan secara manual. Di tengah kondisi cuaca buruk, kendali yang biasanya ringan menjadi berat. Sehingga sulit dikendalikan. Baru sekitar lima menit kemudian Rozaq dan co pilot, Heryadi Gunawan, memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat setelah sempat berdebat tentang dimana mereka harus mendarat. Perdebatan itu terjadi ketika pesawat dengan kondisi mesin mati sudah berhasil keluar dari badai hujan dan angin. Saat itu baik Rozaq maupun Heryadi dapat melihat dataran dengan jelas. Heryadi, kopilot, sempat menyarankan untuk mendarat di areal persawahan. “Tapi akhirnya saya putuskan untuk mendarat di sungai,” kata Rozaq. “Bila di sawah, korban yang berjatuhan pasti lebih besar dan pesawat juga bisa hancur. Di sungai kita bisa meminimalkan hal itu.” Lapangan udara Adi Sutjipto, tujuan utama rute penerbangannya, juga tidak dipilih karena tidak cukup waktu untuk mencapainya. Selain itu banyak bukit di sekitar bandara. Saat mendaratkan pesawatnya, Rozaq lagi-lagi tidak berpikiran tentang keluarganya. “Apabila saya memikirkan penumpang atau keluarga di rumah, itu akan membuat saya gugup dan kehilangan konsentrasi,” aku Rozaq. Ia mengaku hanya berdoa saat itu. Doanya kira-kira seperti ini, “Ya, Tuhan lindungilah seluruh penumpang dan crew lainnya. Kalau mau ambil, jangan nyawa mereka, tapi biar nyawa saya saja.” Dengan ketinggian sekitar 5000 meter, pesawat di buatnya berputar-putar untuk mencapai titik terendah sehingga pendaratan berjalan mulus. Hal ini terpaksa dilakukannya karena ia melihat dua jembatan di tengah-tengah lokasi pendaratan daruratnya. Sehingga, apabila pesawat tidak berputar-putar dan diputuskan langsung melakukan pendaratan, maka dikhawatirkan pesawat akan menghantam jembatan tersebut. Heryadi mengatakan, sesuai prosedur, roda pesawat tidak dikeluarkan karena bisa membuat akibat fatal. Setelah mendarat dengan mulus, meskipun pesawat sempat berputar para awak segera melakukan evakuasi. Evakuasi sempat tersendat karena pintu pesawat sempat macet. Akhirnya pintu pesawat didobrak paksa. Rozaq menjadi orang terakhir yang keluar dari pesawat. Tapi, sebelum evakuasi, Rozaq sempat menghubungi kantornya dengan telepon selular bahwa pesawatnya melakukan pendaratan darurat di sungai. “Setelah itu saya menelpon ke istri saya. Memberitahukan bahwa pesawat baru saja clash, tapi kondisi pesawat aman,” kisahnya. Untuk menghilangkan traumanya ia sempat berteriak dan menangis pasca evakuasi. Tapi diakhir ceritanya ia mengaku siap untuk terbang lagi. “Any time saya siap, tapi itu semua tergantung penyidikan. Mungkin kalau penyidikan sudah selesai saya baru diperbolehkan terbang kembali,” tegas ayah beranak lima ini.(Kurniawan-Tempo News Room)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

9 menit lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

11 menit lalu

Jakarta Popsivo Polwan. (PBVSI/Proliga)
Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

Tim putri Jakarta Popsivo Polwan berhasil mengalahkan Jakarta Pertamina Enduro, yang tak diperkuat Gia, dengan skor 3-0 dalam lanjutan Proliga 2024.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

11 menit lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

23 menit lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.


Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

27 menit lalu

Massa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menggelar aksi bersama Desa Jilid III di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut DPR RI untuk mengesahkan revisi UU Desa yang diantara tuntutannya ialah penambahan masa jabatan dari 6 tahun menjadi 9 tahun. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.


Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

35 menit lalu

Xiumin EXO saat menyapa penggemar di konser Saranghaeyo Indonesia 2024 di Ancol, Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: TEMPO| Raden Putri.
Xiumin Bakar Semangat Exo-L di Saranghaeyo Indonesia

Xiumin kemudian menyapa penonton dari balik layar. "Hey, yo! Halo," kata dia. Seketika sorakan penonton kembali menggema dan memenuhi ruangan.


Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

38 menit lalu

Penyerahan lukisan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Prabowo Subianto, sebagai penghargaan sebagai Capres terpilih dalam Pemilu 2024, dalam acara Buka Bersama (Bukber) Partai Demokrat, pada Rabu, 27 Maret 2024 di St. Regis, Setiabudi, Jakarta Selatan. TEMPO/Adinda Jasmine
Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

41 menit lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

50 menit lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

50 menit lalu

Ilustrasi dosen sedang mengajar. shutterstock.com
Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.