INFO NASIONAL – Kepemimpinan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi sukses menorehkan peningkatan postur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), tertinggi sepanjang Sejarah. Tahun ini setelah perubahan, APBD Kaltim diprediksi akan menembus angka Rp 25,32 triliun.
"Tahun 2023 untuk pertama kali sepanjang sejarah Kalimantan Timur, APBD kita akan menembus angka Rp 25 triliun,” kata Gubernur Isran Noor di depan ribuan warga Kutai Barat di Alun-Alun Itho Sendawar, saat kunjungan kerja, 13-16 September 2023.
Angka Rp 25 triliun tersebut tentu menjadi pencapaian yang sangat luar biasa dan modal besar untuk membangun Kaltim di segala bidang. Sebab pada awal kepemimpinan keduanya pada tahun 2018, APBD Kaltim masih berada di kisaran angka Rp10,13 triliun. Tahun berikutnya pada 2019 APBD Kaltim kembali meningkat menjadi Rp 13 triliun.
Diketahui, perekonomian Kaltim sempat mengalami guncangan hebat pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19 mulai melanda dunia. Postur APBD Kaltim melorot hingga angka Rp 10,85 triliun.
Tahun 2021, pandemi masih belum berakhir. Sejumlah provinsi masih banyak mengalami kontraksi dengan pertumbuhan minus. Dalam kondisi sulit itu, Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi sukses perlahan mengangkat kejayaan Kaltim. APBD Kaltim pada 2021 naik menjadi Rp 12,26 triliun.
“Ini hebatnya Kaltim, walaupun dunia masih diserang pandemi dan banyak daerah mengalami kesulitan, ekspor Kaltim justru meningkat,” kata Gubernur Isran Noor. Tahun 2022, duet pemimpin Kaltim ini kembali sukses mengantarkan APBD Kaltim menembus angka Rp 14,91 triliun.
Saat pandemi kian menjauh, dengan kemampuan strategi pembangunan yang stabil dengan dukungan penuh legislatif dan seluruh perangkat daerah, Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi berhasil mewariskan capaian APBD tertinggi sepanjang keberadaan Provinsi Kalimantan Timur. APBD Kaltim 2023 diproyeksikan akan tembus hingga Rp 25,32 triliun.
Kepiawaian Gubernur Isran Noor mengendalikan suasana kondusif pemerintahan di daerah, secara umum juga berdampak pada peningkatan APBD kabupaten dan kota di Kaltim. APBD se-Kaltim pada 2018 berjumlah Rp 35,56 triliun. Tahun 2019 sebesar Rp 43,08 triliun, tahun 2020 turun karena serangan pandemi Covid-19 menjadi Rp 39,88 triliun.
Pada tahun 2021 kondisi perlahan membaik menjadi Rp 40,40 triliun. Semakin membaik pada 2022 menjadi Rp 46,89 triliun dan tahun ini angkanya akan tembus hingga Rp 76,65 triliun. “Kita hanya berada di bawah DKI Jakarta yang APBD-nya tahun ini sekitar Rp 80 triliun,” ujar Gubernur.
Uang yang beredar di Kaltim diprediksi akan jauh lebih besar bila ditambahkan dengan alokasi APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diperkirakan sekitar Rp 36 triliun tahun ini. Bila ditambahkan dengan APBD se-Kaltim yang sebesar Rp 76,65 triliun maka anggaran pemerintah yang beredar di Kaltim mencapai angka Rp112 triliun, bahkan lebih. (*)