TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan Kementerian Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat akan membiayai pembangunan Tanjung Banun, kampung tujuan relokasi warga Pulau Rempang.
"Kalau dana enggak ada masalah, kan ini full dari BP Batam. Untuk infrastruktur penggeseran ke kampung yang kita bangun itu dibiayai oleh PUPR," kata dia saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 2 Oktober 2023.
Pemerintah, kata Bahlil, akan membangun Tanjung Banun lengkap dengan permukiman, fasilitas umum, dan infrastruktur pendukungnya. Itu sebabnya, kata dia, PUPR akan turun tangan.
"Karena membangun sanitasi, sekolah puskesmas, infrastruktur jalan desanya, pelabuhan, TPI. Jadi kita mau bikin percontohan. Kita bangun masjidnya, kita bangun pesantrennya kalau ada," ujar dia.
Bahlil menambahkan, BP Batam akan mengurus pembangunan permukiman di tempat itu. "Yang saya tahu, infrastruktur dan fasilitas umumnya oleh PUPR dan perumahan oleh BP Batam," kata dia.
Sebelumnya, pemerintah sudah memutuskan kampung Tanjung Banun Rempang menjadi lokasi relokasi masyarakat terdampak pembangunan proyek strategis nasional atau PSN Rempang Eco City. Awalnya relokasi direncanakan di Kampung Dapur 3 Pulau Galang. Setidaknya 700 lebih Kepala Keluarga dari 5 Kampung Tua di Pulau Rempang akan terdampak.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, setelah meninjau Kampung Tanjung Banun ini perlu ada beberapa hal soal tata ruang yang akan dirapikan kembali. "Arahan Pak Presiden yang pertama tentu untuk kepentingan rakyat yang adil bagi rakyat," ujar Airlangga.
Politikus Golkar tersebut juga menegaskan, masyakarat yang direlokasi ke Tanjung Banun akan mendapatkan sertifikat hak milik. Tidak hanya untuk warga yang direlokasi, tetapi sertifikat juga diberikan kepada warga yang memang tinggal di Tanjung Banun saat ini. "Yang tinggal di sini juga nanti akan diberikan haknya," kata Airlangga.
Airlangga menjamin semua janji pemerintah dalam proses pembangunan Rempang Eco-city akan direalisasikan kepada masyakarat. Dengan cara membuat Perpres. "Walaupun pemilu ini berlanjut, kalau ada perpres, siapa pun presidennya manut," kata dia.
HAN REVANDA PUTRA