TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengomentari pergantian kepemimpinan di Indonesia yang sering disertai dengan perubahan visi.
"Ini sekarang kan amburadulnya, ganti pemimpin diubah dengan enaknya," ujar dia dalam Rapat Kerja Nasional atau Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 1 Oktober 2023.
Megawati mengatakan perubahan kebijakan setiap pergantian kepemimpinan membuat dia pusing. "Bagi saya, coba, anda pusing ya? Saya pusing. Itu tata pemerintahan Republik Indonesia," kata dia.
Megawati mengaku pernah membicarakan hal ini dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Saya bilang pada Pak Jokowi. Bayangkan dari presiden itu bikin visi misi, itu sampai kepala desa," ujar dia.
Megawati mengatakan hal itu harus dikoreksi. Sebab, kata dia, visi misi presiden pasti berbeda sampai kepala desa. "Nanti kita harus koreksi. Kenapa? Pasti dari yang visi-misi presiden ke kepala desa pasti beda dong dari sisi daerahnya, dari waktu kerjanya, dan lain sebagainya," ujar dia.
Itu sebabnya, dia melanjutkan, pemerintah perlu membuat peta jalan tentang konsep Indonesia Raya pada masa mendatang. "Sehingga dengan demikian yang harus kita bikin adalah sebuah perjalanan konsep Indonesia Raya ke depan, dengan sebuah visi-misi atau apa pun namanya," kata dia.
Setiap pemimpin baru, kata dia, akan memiliki arahan jangka panjang melalui peta jalan itu. "Siapa pun pemimpin yang akan datang, dia harus menjalankan hal itu," ujar dia.
Dengan peta jalan itu, dia mengatakan cita-cita Sukarno tentang Indonesia adil dan makmur akan tercapai. "Dengan demikian, yang diinginkan oleh Bapak Bangsa Bung Karno, yang namanya keadilan dan Indonesia adil dan makmur itu bukan angan-angan, bukan ilusi. Itu adalah sebuah kebenaran, kecuali tidak dilakukan oleh kalian," ujar Megawati.
Pilihan Editor: Jokowi Khawatir Soal Ketahanan Pangan, Ini Wacana Swasembada Pangan Orde Lama Lewat Rencana Kasimo