TEMPO.CO, Jakarta - Pomdam Jaya Jayakarta hari ini, Selasa 26 September 2023, menggelar rekonstruksi terkait kasus pembunuhan Imam Masykur. Rekonstruksi ini digelar secara tertutup yang bertempat di Polisi Militer Jaya atau Pomdam Jaya Guntur, Jakarta Selatan.
“Tertutup, karena ini kan tingkatannya sudah masuk ke dalam tingkatan penyidikan. Dan penyidikan itu kan butuh waktu ya,” ujar salah satu petugas Pomdam yang tidak ingin disebutkan namanya.
Selain itu, petugas Pomdam juga menuturkan hadir pula pihak lain dalam rekonstruksi kasus pembunuhan Imam Masykur termasuk keluarga korban. “Soalnya ada dari Kejaksaan juga, ini dari tingkat internal kejaksaan,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan Tempo, acara rekonstruksi ini dimulai pada pukul 09.00 WIB, namun karena masih menunggu dari keluarga Imam Masykur yakni ibunya sehingga belum dimulai. Perihal waktu pastinya tidak dapat diketahui karena awak media dilarang untuk meliput dan mengambil gambar segala kegiatan yang berkaitan dengan rekonstruksi tersebut.
Sebelumnya, nasib Imam Masykur berakhir tragis ketika dia diculik kedua kalinya pada 12 Agustus 2023 lalu. Dia diculik oleh anggota Paspampres Praka Riswandi Manik, Praka J dari kesatuan Kodam Iskandar Muda, dan Praka HS dari Direktorat Topografi TNI AD.
Pertama kali, Imam diculik dan diperas Rp 15 juta. Fauziah tidak mengetahui siapa yang menculik dan menebus saat itu, hingga akhirnya ada keluarga yang ikut membantu membayar.
"Baru dua bulan dia ke Jakarta, pernah kejadian sekali," tutur Fauziah.
Pada penculikan kedua, pemuda asal Aceh itu dibawa dari sebuah rumah toko atau ruko di Jalan Sandratek, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. Lalu dia diculik pada Sabtu, 12 Agustus 2023 sekira pukul 17.00 WIB. Tempat itu adalah kios untuknya berdagang kosmetik.
Imam sempat menelepon ibunya dengan meminta uang tebusan Rp 50 juta. Lalu pelaku penculikan mengirimkan video penyiksaan Imam di dalam mobil. Pelaku sempat mengancam akan membuang Imam ke sungai apabila permintaan tidak dituruti. Fauziah pun bergegas mencari uang Rp 50 juta, karena dia sendiri tidak memiliki uang sebanyak itu.
Ternyata, Imam ditemukan tewas di perairan sungai di wilayah Karawang, Jawa Barat, pada 13 Agustus 2023. Tubuh korban sempat dibawa ke RSUD Karawang setelah dievakuasi.
Lalu keluarga menerima mayat Imam Masykur yang ditutup peti mati pada Kamis, 24 Agustus 2023 dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat. Imam Masykur dikubur di Dusun Arafah, Kelurahan Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, pada Sabtu 26 Agustus 2023.
Dalam kasus ini terlibat juga kakak ipar Riswandi Manik bernama Zulhadi Satria Saputra yang diduga sebagai driver saat penculikan Imam Masykur. Selain itu ada juga dua orang sipil atas nama Heri dan berinisial AM.
Mereka diduga sebagai penadah hasil curian kompolotan ini. Motif perbuatan pelaku diduga hanya untuk memeras korban.
Pilihan Editor: Wawancara Eksklusif Tempo dengan Ibu Imam Masykur: Hilang Nyawa Ganti Nyawa!
ADVIST KHOIRUNIKMAH