TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme atau BNPT menandatangani nota kesepahaman atau MoU kerja sama penanganan radikalisme dan terorisme di Kota Solo, Rabu, 20 September 2023. Penandatanganan MoU itu dilangsungkan di ruang kerja Wali Kota di kompleks Balai Kota Solo.
Ditemui awak media sesuai penandatanganan MoU, Gibran mengemukakan Pemerintah Kota Solo memang sangat serius dalam penanggulangan masalah intoleransi dan radikalisme. Menurutnya, hal itu sebenarnya sudah tercermin di beberapa titik prioritas pembangunan Kota Solo.
"Jadi di setiap pembangunan Kota Solo pasti kita buat konsep di mana bangunan-bangunan itu memberikan ruang sebanyak-banyaknya untuk warga sebagai public space dan sebagai tempat untuk mengekspresikan dirinya. Jadi ini sebagai salah satu langkah untuk menanggulangi yang namanya radikalisme, terorisme, dan intoleransi tadi," jelasnya.
Lebih lanjut Gibran mengatakan dari semua titik prioritas pembangunan itu juga semua mengedepankan multiplier efect untuk ekonomi. "Jadi kalau di tahun 2022 pertumbuhan ekonomi kita sudah cukup tinggi yaitu 6,25 ini jadi salah satu kunci krusial misalnya untuk mengurangi kemiskinan, membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya. Ini pasti akan berpengaruh pada apa yang sudah disepakati hari ini," katanya.
Sekretaris Utama BNPT Bangbang Surono mengungkapkan dalam MoU itu ada beberapa kesepakatan antara BNPT dengan Pemerintah Kota Solo yang tertuang dalam naskah MoU itu.
"Ada beberapa kesepakatan tadi untuk bisa kita operasionalkan dan lanjuti dalam penanganan radikal terorisme ke depannya," kata Bangbang.
Bangbang mengapresiasi dukungan Pemerintah Kota Solo dalam penanganan radikal terorisme tersebut. Terbukti dari tahun ke tahun toleransi di Kota Solo semakin baik.
"Bahkan kemarin pengumuman dari SETARA Institute, misalnya, menempatkan Kota Solo yang semula berada di rangking 9 sekarang ada di rangking 4 (sebagai kota paling toleran di Indonesia)," katanya.
Bangbang juga berharap dengan telah ditandatanganinya MoU kerja sama itu penanggulangan terhadap radikal terorisme akan meningkat. Dia mengakui memang sebelumnya sudah ada kerja sama meski baru informal. Dengan upaya itu, tingkat radikalisme yang dulu tinggi sekarang semakin berkurang.
"Namun dengan ini kita ke depan juga berharap dapat merangkul lebih banyak lagi masyarakat untuk terlibat dalam tindakan pencegahan radikal terorisme tersebut," ucap dia.
Pilihan Editor: Wapres Ma'ruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Pengkhususan dalam Mengawasi Rumah Ibadah
SEPTHIA RYANTHIE