INFO NASIONAL - Wakil ketua komisi IV DPR RI Budhy Setiawan mengatakan kunjungan kerja ke wilayah Jawa Barat dilakukan untuk meninjau salah satu rumah kemas manggis milik PT. Sinar Harapan Bersatu (SHB). Hal ini berkaitannya untuk menjaring masukan serta informasi dalam membantu menunjang ekspor hasil hortikultura yaitu manggis.
Umumnya produk-produk pertanian sangat rentan terhadap waktu karena seiring waktu maka produk tersebut juga akan memasuki masa kadaluarsa. "Tim komisi IV anggota DPR RI ingin memastikan ekspor manggis berjalan lancar," kata Budhy usai pertemuan dengan eksportir manggis dan karantina pertanian Kementerian Pertanian, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, 15 September 2023.
Menurutnya, manggis ini kalau diekspor hanya punya waktu dua pekan. Lewat dari dua pekan maka produk manggis tersebut akan membatu dan susah untuk dipasarkan. "Apalagi kalau sudah sampai ke negara tujuan ekspor lebih dari dua pekan, maka eksportir dari Indonesia itu malah dikenakan denda untuk mengganti rugi terhadap produk yang sudah kadaluarsa," ujarnya.
Budhy menjelaskan, langkah dan temuan terhadap masalah dalam mempercepat untuk proses ekspor tersebut memang ada masalah terutama di dikarantina. Menurutnya, prosedur administrasi dokumentasi yang ada di karantina perlu ada perbaikan dan nanti akan dibicarakan ditingkat raker komisi dengan Kementerian dan juga dengan ketua badan Karantina yang baru.
"Ketua badan Karantina ini baru dilantik tentu ini akan menjadi masukan juga untuk yang bersangkutan karena ini persoalannya adalah tingkat produksi kita bagus ada kenaikan setiap tahun, kita lakukan ekspor tapi ekspor juga harus memikirkan kerentanan waktu dimana dia cepat sekali kadaluarsa," ujar Budhy.
Ditempat yang sama, Anggota komisi IV DPR RI dari fraksi PKS, Slamet, menyoroti dan konsen terhadap bagaimana kondisi lapangan antara petani dan pengusaha untuk diselesaikan agar petani tetap sejahtera dan pengusaha untung. Menurutnya, tingkat kepercayaan dari pengusaha kepada petani yang kurang karena ada pemain di tengah yang tidak amanah.
"Sementara kita tidak yakin dengan harga mahal pun petani tidak mendapatkan keuntungan yang semestinya karena ada pemain di tengah, nanti kita akan selesaikan dan saya akan hadir bersama dengan pusat supaya membina petani untuk supaya sama sama mendapatkan manfaat yang lebih baik," kata Slamet. (*)