Direktur Celios sebut ada oversimplifikasi
Direktur Center of Economi and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyebut konflik yang terjadi di Pulau Rempang bukan semata-mata karena masalah komunikasi. Namun, sudah termasuk community displacement atau pemindahan komunitas karena bakal merelokasi 16 kampung.
"Jadi, ada oversimplikasi (penyederhanaan berlebihan) di tingkat pemerintah karena menganggap ganti rugi bisa menyelesaikan masalah," kata Bhima kepada Tempo, Jumat, 15 September 2023.
Bhima mengatakan perkara relokasi di Pulau Rempang bukan perkara sederhana. Ada mata pencaharian, budaya, dan ruang hidup masyarakat yang terancam. Jadi, menurutnya relokasi bukan hal yang sederhana hanya pemindahan orang
Peneliti Sajogyo Institute: terlalu menyederhanakan masalah
Hal senada juga disampaikan oleh peneliti Sajogyo Institute, Eko Cahyono, yang menganggap pernyataan itu terlalu menyederhanakan masalah. Ia mengatakan bahwa seharusnya pemerintah bersimpati terlebih dahulu.
Dia melanjutkan, jika memang Jokowi mengatakan salah komunikasi, seharusnya diselesaikan dahulu kesalahan komunikasi tersebut. “Ini tidak, salah komunikasi, tetapi tanggal 28 harus dikosongkan, kalau salah komunikasi, selesaikan dulu,” ujar Eko pada Kamis, 14 September 2023.
Dia menyebutkan yang membuat masalah terjadi adalah kalimat percepatan pembangunan yang terjadi di setiap proyek pembangunan.
“Seperti di IKN, kalau mau pindah pelan-pelan, beri cukup waktu untuk musyawarah,” katanya.
Namun, Eko menyatakan bahwa jika targetnya adalah percepatan pembangunan, maka semua akan rusak. Dia mempertanyakan apa yang mendorong percepatan tersebut. Eko menyatakan bahwa mungkin ada transaksi politik, kepentingan target pemilu, hutang politik, dan tujuan pencitraan politik.
RIRI RAHAYU | DANIEL A. FAJRI | YOGI EKA SAHPUTRA
Pilihan Editor: Buka Suara Ketum PBNU dan PP Muhammadiyah soal Konflik Rempang, Desak Pemerintah Lakukan Hal Ini