Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fredy Pratama Disebut Escobar Indonesia, Siapakah Pablo Escobar Gembong Narkoba Dunia?

image-gnews
Foto Fredy Pratama dari red notice laman Web Interpol. Foto: interpol.int
Foto Fredy Pratama dari red notice laman Web Interpol. Foto: interpol.int
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia juga punya Escobar. Nama gembong narkoba asal Kolombia itu dijulukkan kepada seseorang bernama Fredy Pratama. Bareskrim Polri menyatakan Fredy merupakan salah satu sindikat penyalur narkoba terbesar di Indonesia.

Belakangan Bareskrim Polri berhasil membongkar operasi jaringan narkoba yang dikendalikan oleh Fredy Pratama tersebut. Polri telah memburu jaringan ini sejak 2020 sampai 2023. Selama periode tersebut, Polri mengamankan ratusan tersangka dan menyita barang bukti sebanyak 10,2 ton sabu dari tahun 2020-2023.

“Total ada 408 laporan polisi yang diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak 884 orang. Sedangkan 39 tersangka yang ditangkap dalam operasi Escobar Indonesia dimulai dari periode Mei 2023,” kata Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Wahyu Widada di Mabes Polri, Selasa, 12 September 2023.

Pablo Escobar [Fox News]

Lantas siapakah sosok Escobar yang namanya diidentikkan dengan gembong-gembong narkoba kelas kakap?

Dinukil dari Britannica, Escobar adalah penjahat Kolombia yang bisa dibilang sebagai pengedar narkoba paling kuat di dunia era 1980-an dan awal 1990-an. Nama lengkapnya Pablo Emilio Escobar Gaviria, tetapi biasa dikenal dengan Pablo Escobar saja. Kepala kartel Medellín ini lahir di Rionegro, Kolombia pada 1 Desember 1949, dan meninggal pada 2 Desember 1993, di Medellín.

Segera setelah kelahirannya, keluarga Pablo Escobar pindah ke Envigado, Kolombia, pinggiran kota Medellín. Ayahnya adalah seorang petani dan ibunya seorang guru sekolah. Dia telah memulai hidup kriminal sejak masih remaja. Escobar muda telah tahu menghasilkan uang dari aktivitas ilegal seperti menjual ijazah palsu, menyelundupkan peralatan stereo, dan mencuri batu nisan untuk dijual kembali.

Escobar juga mencuri mobil, dan kejahatan inilah yang mengakibatkan penangkapan pertamanya pada 1974, saat usia 25 tahun. Escobar mulai bekerja sebagai penyelundup narkoba seiring berkembangnya industri kokain di negaranya. Pada pertengahan 1970-an, ia membantu mendirikan organisasi kejahatan yang lalu dikenal sebagai kartel Medellín. Escobar menjabat sebagai kepala, yang utamanya berfokus pada produksi, transportasi, dan penjualan kokain.

Pada pertengahan 1980-an kartel Medellín mendominasi perdagangan kokain, dan Escobar mempunyai kekuasaan serta kekayaan yang melimpah. Menurut beberapa laporan, ia memiliki kekayaan sekitar 25 miliar dolar. Dia hidup mewah di atas perkebunan seluas 2.800 hektar bernama Hacienda Nápoles di Kolombia. Di lahan itu Escobar menghabiskan duit 63 juta dolar untuk membangun lapangan sepak bola, patung dinosaurus, danau buatan, arena adu banteng, landasan terbang, dan lapangan tenis, serta kebun binatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Escobar juga mendanai berbagai proyek untuk membantu masyarakat miskin. Hal ini membuatnya disamakan dengan Robin Hood. Persepsi tersebut membantunya memenangkan pemilihan kursi alternatif di Kongres Kolombia pada 1982. Namun, “kebaikan” Escobar tersebut diimbangi oleh kekejamannya yang terkenal. Dia tak segan menghabisi orang-orang yang merecoki bisnisnya.

Selain para penyelundup narkoba saingannya, korbannya termasuk pejabat pemerintah, polisi, dan warga sipil. Bahkan, pada 1989 organisasinya dilaporkan memasang bom di atas pesawat dalam upaya membunuh seorang informan. Lebih dari 100 orang tewas karena insiden. Escobar menjadi target utama dalam perang melawan narkoba. Amerika Serikat turut terlibat.

Hal ini menimbulkan pembalasan yang lebih besar dari Escobar. Dia mengancam akan melakukan ekstradisi ke AS. Menurutnya, lebih baik punya kuburan di Kolombia daripada sel penjara di AS. Di tengah meningkatnya pertumpahan darah, perburuan besar-besaran dilakukan untuk menemukan Escobar. Pemerintah juga memulai negosiasi untuk penyerahannya.

Pada Juni 1991, pada hari yang sama ketika Kongres Kolombia memutuskan melarang ekstradisi dalam konstitusi baru negara tersebut, Escobar menyerah dan kemudian dipenjara. Namun pemenjaraannya tak banyak berpengaruh pada aktivitas kriminal dan gaya hidupnya. Ia diizinkan membangun penjara mewah yang dikenal sebagai La Catedral. Fasilitasnya tak hanya mencakup klub malam, sauna, air terjun, dan lapangan sepak bola, tetapi juga memiliki telepon, komputer, dan mesin faks.

Di penjara, Escobar menyiksa dan membunuh dua anggota kartel di La Catedral. Para pejabat memutuskan untuk memindahkannya ke penjara yang bebas dari pengaruhnya. Sebelum dia dapat dipindahkan, Escobar melarikan diri dari tahanan pada Juli 1992. Pemerintah Kolombia kemudian meluncurkan perburuan. Pada 1 Desember 1993, Escobar merayakan ulang tahunnya yang ke-44. Keesokan harinya tempat persembunyiannya di Medellín ditemukan.

Saat pasukan Kolombia menyerbu gedung tersebut, Pablo Escobar dan seorang pengawalnya berhasil mencapai atap. Pengejaran dan baku tembak pun terjadi, dan Escobar ditembak mati. Namun, ada pula yang berspekulasi bahwa dia bunuh diri. Segera setelah ia meninggal, kartel Medellín runtuh. Escobar dikenang sebagai seorang gembong narkoba dunia. Kisahnya ditulis di banyak buku, film, dan proyek TV dalam beberapa dekade setelah kematiannya.

Pilihan Editor: Sepak terjang Gembong Narkoba Fredy Pratama dan Freddy Budiman

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

14 jam lalu

Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) menunjukkan alat bukti narkoba berupa sabu, narkotika, dan jenis obatan-obatan terlarang di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.


Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

1 hari lalu

Pemeriksaan selebgram Chika Chandrika di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis, 21 April 2022. Chika diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan pengeroyokan oleh tersangka Putra Siregar dan Rico Valentino di sebuah kafe di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/ Faisal Ramadhan
Polisi Ungkap Modus Penyamaran Narkotika: Dari Kue, Permen, hingga Liquid Vape

Menyamarkan narkotika menjadi cairan liquid vape seperti yang dilakukan selebgram Chandrika Chika dan atlet eSports Aura Jeixy menambah daftar modus.


Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

1 hari lalu

Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Cerita Warga Depok Sering Lihat Pria Tak Dikenal Kunjungi Rumah Polisi Pesta Narkoba

Cerita penangkapan lima anggota polisi pesta narkoba mulai terendus warga Kampung Palsigunung, Depok, Jawa Barat.


Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

1 hari lalu

Barang bukti berbagai jenis narkoba diperlihatkan saat rilis pengungkapan kasus narkotika di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 12 Juli 2022. Selama tiga bulan kebelakang, Polda Metro Jaya menyita barang bukti berupa 86,27 kilogram sabu, 241 gram heroin, 135 butir eksrasi, empat kilogram ganja, dan 202 gram tembakau sintetis. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.


Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

1 hari lalu

Ilustrasi tes narkoba. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Deretan Kasus Polisi Pesta Narkoba, Terbaru di Depok

Lima orang polisi pesta narkoba ditangkap di Kampung Palsigunung, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.


Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

1 hari lalu

Pelaku perampas HP pelajar di Depok, Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (tengah, 21 tahun) di Polres Metro Depok.
Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (21 tahun) mengaku merampas HP pelajar di Depok diduga untuk pesta narkoba dan bayar kontrakan.


Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

1 hari lalu

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?


Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Minta Waktu Dalami Kasusnya

1 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Minta Waktu Dalami Kasusnya

Polda Metro Jaya menyatakan butuh waktu untuk memeriksa lima polisi yang ditangkap saat pesta narkoba di Depok 19 April kemarin


Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Janji Usut Tuntas

1 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Polda Metro Jaya Janji Usut Tuntas

Lima anggota polisi pesta narkoba di Depok saat ini menjalani pemeriksaan di Bidang Propam Polda Metro Jaya


Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba di Depok, Orang Tua Pernah Diingatkan Ditresnarkoba Godaannya Besar

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba di Depok, Orang Tua Pernah Diingatkan Ditresnarkoba Godaannya Besar

Empat polisi yang ditangkap disebut sebagai anggota Direktorat Reserse Narkoba (Diresnarkoba) Polda Metro Jaya.