TEMPO.CO, Lumajang - Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan sekitar 115 hektare kebakaran hutan dan lahan telah berhasil dilokalisir. Sebagian besar berada wilayah administrasi Desa Ranupani dan Desa Argosari, yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN BTS).
Patria mengatakan 115 hektare hutan dan lahan yang terbakar itu terbentang mulai dari Bantengan, Desa Ranupani hingga lereng puncak B29, Desa Argosari. Keduanya masuk dalam Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
"Sebagian kawasan savana TN BTS yang berada di Kabupaten Lumajang berhasil dilokalisir. Artinya, apinya sudah padam. Luas yang terbakar 115 hektare," kata Patria kepada TEMPO, Rabu siang, 13 September 2023.
Patria mengaku tidak bisa memberikan keterangan ihwal kebakaran secara umum di kawasan TN BTS. "Kalau kemarin yang terjadi di Lumajang itu kan memang ada kebakaran di tebing, kaldera untuk yang masuk wilayah kita (Lumajang) mulai Bantengan, B29," kata Patria.
Upaya yang dilakukan adalah dengan menyekat terlebih dulu karena medannya yang sulit. "Yang penting titik api tidak melebar ke tempat berbahaya atau mendekati rumah-rumah pemukiman penduduk. Kemudian kita sekat supaya tidak masuk ke tebing sisi lain yang nanti akan menyebabkan kebakaran yang berkepanjangan," ujarnya.
Upaya melokalisasi titik api itu dilakukan selama lima hari bersama jajaran TNI, Polri, relawan termasuk bekerjasama dengan TN BTS. "Ahamdulillah untuk wilayah Kabupaten Lumajang, kebakaran hutan dan lahan sudah selesai. Kita terakhir menyisir titik api itu pada Ahad pekan lalu," katanya.
Sementara untuk wilayah-wilayah lain, itu bergantung kesigapan, respon dan kesiapan dari pemangku wilayah masing-masing. "Kami tidak bisa memberikan komentar banyak," katanya.
Dia mengatakan saat melakukan penyekatan supaya api tidak menjalar, relawan yang terlibat harus membabat tanaman perdu, rumput, serta pohon-pohon yang tinggi yang berpotensi terbakar dan merembetkan api. "Itu kami potong semua, makanya teman-teman kemarin membawa beberapa gergaji mesin untuk memotong pohon, sehingga pohon tidak bisa terbakar," ujar dia.
Relawan yang terlibat menjaga lokasi-lokasi yang diamankan, dan mencegah api merembet ke tempat-tempat itu. "Termasuk berjaga dengan menyiram air dengan peralatan seadanya, karena alat berat tidak bisa naik," kata dia.
Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Manajemen Landscape Fire, Raffles B Panjaitan dalam keterangan tertulis yang dikutip Rabu, 13 September 2023 mengatakan karhutla di Jawa Timur seluas 18.780,94 hektare yang mayoritas terjadi pada area hutan lahan kering sekunder dan area non hutan seluas 5.867,04 hektare yang mayoritas terjadi pada lahan sawah, pertanian lahan kering, belukar, dan lain-lain.
DAVID PRIYASIDHARTA
Pilihan Editor: Kebakaran Gunung Arjuna Hanguskan Lebih dari 5 Ribu Hektare Hutan dan Lahan