TEMPO.CO, Kepulauan Mapia - Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan bantuan kepada warga di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) di Kepulauan Mapia, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, Selasa, 12 September 2023. Acara pemberian bantuan senilai 1,76 miliar itu dilakukan di Pulau Brasi.
Pulau Brasi merupakan satu dari lima pulau yang berada di Kepulauan Mapia. Ada sebanyak 79 keluarga atau 298 jiwa yang tinggal di pulau seluas 309 hektare tersebut. Dari jumlah itu, 10 keluarga di antaranya menempati Pulau Pegun yang berada di sebelah selatan Pulau Brasi.
Risma, yang didampingi Kepala Staf Komando Armada III Laksamana Pertama Singgih Sugiarto, memberikan bantuan antara lain berupa peralatan pertanian, obat-obatan, alat kesehatan dan sekolah, solar sel, hingga instalasi penyulingan air asin atau SWO (Sea Water Reversi Osmosis).
"Bantuan sudah kami serahkan, tapi ternyata ada beberapa masalah yang tidak bisa kami deteksi karena kami hanya melihatnya dari internet dan komunikasinya agak susah sehingga ada beberapa masalah yang jadi PR (Pekerjaan Rumah) kami," kata Risma setelah meninjau sejumlah fasilitas dan bertemu warga.
Dia menyebut sekolah dasar dan Puskesmas Pembantu (Pustu) di wilayah itu masih jauh dari kata layak. "Pustu rusak parah, sekolah mau ambruk, dan rumah banyak yang tidak layak," kata dia. Karena itu, Risma berjanji akan membantu menyampaikan permasalahan tersebut ke sejumlah pihak terkait.
Menurut Risma, kondisi tersebut tidak boleh terjadi di pulau-pulau yang berada di perbatasan. Sebab, pulau terluar seperti Kepulauan Mapia adalah bagian dari wajah Indonesia. "Ini tidak boleh berhenti di sini. Mereka tidak boleh dilepas begitu saja," ujar mantan Wali Kota Surabaya itu.
Warga berharap pemerintah lebih perhatikan fasilitas umum di sana
Kepala Desa Kampung Mapia, Cendra Arius Mnsen, menyampaikan terima kasih atas kunjungan serta bantuan yang diberikan pemerintah itu. Dia berharap ke depannya pemerintah lebih memperhatikan fasilitas umum yang ada di Kepulauan Mapia, terutama terkait dengan penerangan dan dermaga.
Menurut dia, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sana tidak beroperasi secara optimal. Adapun dermaga tidak bisa disandari kapal perintas sehingga menyulitkan warga. "Terutama menyulitkan pengangkutan kopra," kata dia. Selain nelayan, warga Kepulauan Mapia umumnya bekerja jadi petani kopra.
Kepulauan Mapia adalah pulau terluar yang berbatasan dengan Republik Palau dan Filipina. Kepulauan ini berada 290 kilometer di utara Kota Manokwari, Papua Barat. Untuk mencapai kepulauan tersebut, bisa menggunakan kapal perintis KM Sabuk Nusantara yang beroperasi tiap dua pekan sekali.
Kunjungan serta pemberian bantuan ini bagian dari Ekspedisi Kebangsaan Kepulauan Mapia. Dalam ekspedisi tersebut, Kementerian Sosial dibantu Tentara Nasional Indonesia atau TNI Angkatan Laut dengan menggunakan KRI dr Wahidin Sudirohusodo 991.