Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengakuan Tetangga Kiai Abal-abal Tersangka Kekerasan Seksual di Semarang, Tanah Dikeruk Jadi Bunker Tanpa Izin

image-gnews
Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Muh Anwar alias Bayu Aji Anwari. Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Yanti, 53 tahun, telah lama tak tidur di rumahnya di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang. Dia takut rumahnya longsor karena tanah di bawahnya telah dikeruk dan kini telah berupa kamar bawah tanah menyerupai bunker.

Bunker tersebut dibangun oleh Muh Anwar atau Bayu Aji Anwari, 46 tahun. Rumah mereka berdekatan. Keduanya berada di tebing perkampungan tersebut. Rumah Anwar yang juga dipakai pondok berada di bawah kediaman Yanti. Anwar yang merupakan kiai abal-abal itu kini menjadi tersangka kekerasan seksual.

Yanti mengaku awalnya Anwar izin memapras lahan di perbatasan antar-rumah mereka. "Waktu itu saya izinkan, setahu saya untuk kegiatan pondok," ujar Yanti, Senin, 11 September 2023.

Selain itu, Anwar juga mengaku diperintah gurunya untuk menjaga Yanti. Hal tersebut merupakan cara Anwar meyakinkan wanita yang sehari-hari bekerja mencuci pakaian dan menjaga tempat kos itu. "Dia bilang diperintah menjaga saya karena saya janda," kata Yanti.

Lokasi tersebut kini telah berupa semacam bilik seluas satu kali dua meter. Di dinding dipajang hiasan kaligrafi arab. Sementara di pojoknya terdapat pintu berbahan beton. Pintu tersebut ternyata akses menuju kamar di bawah tanah rumah Yanti.

Terlihat dari lubang ventilasi di bilik tersebut, kamar tersebut cukup luas. Lantai ruangan itu berkeramik. Kamar itu juga memiliki akses langsung menuju rumah Anwar. Ruang bawah tanah itu diduga menjadi salah satu lokasi Anwar melecehkan korbannya.

Yanti mengaku tak mengetahui dan tanpa dimintai izin tanah tepat di bawah rumahnya telah digali seluas itu. "Sejak saat itu anak saya tidak mau tinggal di rumah. Itu rumah yang saya bangun dari hasil mengumpulkan bertahun-tahun," ujar dia sambil menangis.

Proses penggalian tanah tersebut dilakukan oleh santri dan jamaah pria atas perintah Anwar. Mereka tiap tengah malam mengeruk tebing tersebut hingga dini hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yanti mengaku pernah meminta pertanggung jawaban Anwar atas tindakannya mengeruk tanah tersebut. Namun, pria yang mengaku sebagai kiai itu selalu berkelit. Dia kemudian menghilang setahun terakhir dan ditangkap polisi di Bekasi, Jawa Barat.

Anwar kini menyandang status tersangka kekerasan seksual terhadap santri dan jamaah perempuannya. Berdasarkan catatan Jaringan Peduli Perempuan dan Anak Jawa Tengah, ada enam orang yang mengaku sebagai korban pemerkosaan Anwar.

Selama ini Anwar merupakan pimpinan Yayasan Islam Nuril Anwar atau Yaisna. Majelis itu rutin menggelar pertemuan di rumah orang tua Anwar di Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur, Kota Sematang saban Ahad.

Yayasan juga membentuk sejumlah lembaga yang mereka namai pondok. Pondok itu ada di Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang sekaligus rumah Anwar. Santri laki-laki dan perempuan berjumlah tak sampai 10 tinggal di sana.

Kemudian atas inisiatif Anwar, mereka mendirikan lembaga keuangan Baitul Maal wa Tamwil atau BMT Amanah. Anwar perintahkan para jamaah menabung dan mencicil tanah lewat BMT tersebut. Namun, uang yang dikumpulkan di sana lenyap.

Pilihan Editor: Cerita Eks Jamaah Kiai Abal-abal Tersangka Kekerasan Seksual, Diperintah Nabung dan Cicil Tanah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

6 jam lalu

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) adakan konpres soal Revisi UU antiterorisme Andrea H Poeloengan, Bekto Suprapto Sekretaris, Poengky Indarti, Benediktus Bambang Nurhadi di gedung Kompolnas, 2 Juni 2017. TEMPO/Albert
Kasus Persetubuhan Anak di Tangsel Mandek Hampir 2 Tahun, Kompolnas Bakal Datangi Polda Metro Jaya

Poengky mengatakan, Kompolnas akan mengawal kasus dugaan persetubuhan anak tersebut agar pelaku, yang merupakan staf kelurahan segera ditindak tegas.


Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

21 jam lalu

Ilustrasi garis polisi. thecoverage.my
Siswa MTs di Semarang Diduga Aniaya Adik Kelas Pakai Setrika karena Ajakan Jabat Tangan Tak Direspons

Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah atau MTs di Susukan, Kabupaten Semarang diduga menganiaya adik kelasnya menggunakan setrika di asrama


Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

23 jam lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial


Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

1 hari lalu

Kondisi Api Abadi Mrapen yang menyala kembali di Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Selasa 20 April 2021. Situs Api Abadi Mrapen yang sempat mati pada 25 September 2020 akibat aktivitas pengeboran sumur oleh warga sekitar yang menyebabkan bocornya aliran gas alam yang mensuplai situs itu dinyalakan kembali dengan membuat aliran gas dari sumur gas yang baru di sekitar situs. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.


Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

2 hari lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari


Hilang Selama 26 Tahun, Pria Aljazair Ditemukan 200 Meter dari Rumah

2 hari lalu

Omar bin Omran. Facebook
Hilang Selama 26 Tahun, Pria Aljazair Ditemukan 200 Meter dari Rumah

Omar bin Omran menghilang dari Djelfa selama perang saudara Aljazair pada 1990an, ketika ia berusia 19 tahun.


Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

3 hari lalu

Ilustrasi perkosaan. tehelka.com
Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja


Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

4 hari lalu

Mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto, seusai menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. Eko akan disidang dalam perkara dugaan penerimaan gratifikasi sejumlah Rp.18 miliar di Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan RI.TEMPO/Imam Sukamto
Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.


Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

5 hari lalu

Ilustrasi pencabulan. Shutterstock
Pimpinan Ponpes di Lombok Barat Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Santriwati Kabur

Pimpinan Ponpes di Lombok Barat menghilang setelah pondok pesantrennya dirusak massa karena marah atas kasus pelecehan seksual.


Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

5 hari lalu

Peletakan batu pertama pembangunan kompleks Nahdlatul Wathan di Buluminung, Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu, 5 Mei 2024, oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Zainuddin Atsani. Foto: Nahdlatul Wathan
Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?