TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY mengimbau seluruh kader partainya untuk menenangkan hati atas apa yang terjadi pada mereka. Demokrat memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan setelah calon presiden Anies Baswedan disebut akan dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar.
Dalam pidatonya pada rapat majelis tinggi di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, SBY mengutip Surat Al Insyirah ayat ke-6 dalam Al Qur'an yang memiliki makna akan datang kemudahan setelah suatu kesulitan.
"Ingat, dibalik kesulitan ada kemudahan. Fainnama'al usri yusro," kata SBY dalam rapat yang digelar pada Jumat sore, 1 September 2023.
SBY tak menampik perasaan emosional yang tengah menyelimuti sejumlah kader dan simpatisan Demokrat. Namun menurut SBY, hal tersebut harus dihadapi dengan hati dan pikiran yang tenang.
"Saya minta mari kita tenangkan hati kita pikiran kita. Ini bukan kiamat, ini bukan akhir perjuangan kita, bukan," kata dia.
Pernyataan SBY ini menanggapi dinamika di internal Koalisi Perubahan yang berisikan Partai Demokrat, Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, menyatakan Anies Baswedan telah menerima keputusan dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh untuk menyandingkannya dengan Muhaimin Iskandar.
Riefky menyatakan keputusan itu dibuat secara sepihak oleh Surya dan Anies dipaksa untuk menerimanya. Dia pun menyatakan Partai Demokrat dan PKS tak dilibatkan dalam pembuatan keputusan itu.
Padahal, kata Riefky, Anies sebelumnya telah memilih Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, sebagai cawapres pendampingnya pada Pilpres 2024. Anies bahkan telah menyampaikan keputusannya tersebut kepada seluruh petinggi partai anggota Koalisi Perubahan pada 14 Juni lalu.
SBY anggap manuver politik NasDem dan Anies sebagai cobaan
SBY menilai manuver politik ini sebagai cobaan yang harus mereka lewati. Dia pun kembali mengingatkan apa yang telah berhasil mereka hadapi selama ini seperti upaya pengambilalihan partai itu oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.
"Dan Alhamdulillah kita bisa mengatasinya. Saya yakin ini rencana Tuhan dan rencana Tuhan lebih indah dari rencana manusia. Insya Allah kita dapatkan lebih baik di masa depan," kata dia.
Selanjutnya, bersyukur karena masih diberi waktu