Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta: Sakit Hati

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Lokasi penemuan jenazah seorang dosen perempuan UIN Raden Mas Said di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dosen berinisial WD itu ditemukan tewas pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Lokasi penemuan jenazah seorang dosen perempuan UIN Raden Mas Said di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dosen berinisial WD itu ditemukan tewas pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit mengungkapkan kasus pembunuhan terhadap WD, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, WD, dengan tersangka Dwi Feriyanto alias Feri bin Suwanda berlatar belakang sakit hati. Pelaku mengaku sakit hati lantaran pernah dimarahi terkait pekerjaannya sebagai tukang bangunan yang membantu renovasi rumah korban. 

"Pelaku mengaku perbuatannya telah menghabisi nyawa korban karena sakit hati atas perkataan korban. Namun selain motif sakit hati, pelaku juga ingin menguasai harta milik korban di antaranya pelaku mengambil handphone milik korban," ujar Sigit saat menggelar konferensi pers di Mapolsek Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jumat, 25 Agustus 2023.

Sigit menuturkan kronologi pembunuhan yang dilakukan tersangka berawal pada hari Senin, 21 agustus 2023, saat pelaku sedang bekerja sebagai tukang bangunan di sekitar rumah tinggal korban. Pelaku sedang memasang batu bata di rumah tinggal korban bersama beberapa temannya. Korban datang ke lokasi tempat kerja pelaku dan teman temannya tersebut dengan tujuan mengecek proses renovasi rumah miliknya. 

Dari pengakuan pelaku kepada polisi, kejadian itu terjadi pada sekira pukul 08.30 WIB, korban menggerutu kepada pelaku dengan perkataan 'Tukang kok amatiran' selama kurang lebih 30 menit.

Pada awalnya pelaku tidak menggubrisnya, namun pada saat teman-teman pelaku mengerjakan bagian lain dari rumah korban tersebut, dan pelaku mengerjakan penataan batu bata, pelaku mendengar ucapan dari korban tersebut hingga membuatnya sakit hati karena pelaku merasa sudah bekerja dengan baik.

Merasa dendam, pelaku pun berencana membunuh korban pada malam harinya. Namun lantaran pelaku saat itu belum memiliki keberanian untuk menjalankan niatnya maka pelaku menunggu sampai dengan 2 hari. Hingga pada hari Rabu, 23 Agustus 2023 malam, pelaku sudah berniat untuk menghabisi nyawa korban.

Pelaku lalu mengambil pisau pemotong daging yang dimilikinya, dan kemudian pelaku memakai sarung tangan medis serta menggunakan buff yang menutupi wajah pelaku yang pelaku simpan di rumahnya. Kemudian pelaku berjalan kaki dari rumahnya menuju rumah yang ditinggali korban selama rumah korban direnovasi. 

Pada Rabu malam itu pelaku masuk ke dalam rumah dengan naik ke atap tempat tinggal korban melalui pagar samping kanan, kemudian pelaku naik samping kanan rumah korban tersebut lalu masuk ke rumah korban melalui dak belakang tempat menempatkan tandon air di tempat tinggal korban. 

Berhasil masuk ke dalam rumah, pelaku kemudian melihat korban sedang tertidur di atas kasur di ruang tamu. Pelaku lalu menempelkan pisau pemotong daging yang dibawanya tersebut ke leher korban agar korban diam dan tidak berteriak. Namun, ternyata korban malah kaget dan ingin berteriak, lalu pelaku menekan leher korban dengan menggunakan jempol kurang lebih 5 menit sampai dengan korban merasa lemas.

Pelaku pun mengancam membunuh korban dan menyuruhnya diam. Namun ternyata korban justru berteriak minta tolong berusaha merebut pisau yang dibawa oleh pelaku. Merasa emosi, pelaku berhasil menguasai pisau pemotong daging tersebut, dan kemudian menebaskan pisau ke pipi sebelah kanan korban, dan kemudian menusukan pisau itu ke leher korban hingga korban meninggal dunia. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan membersihkan darah korban yang terkena pakaian pelaku di kamar mandi, lalu kemudian pelaku kabur melalui pintu depan tempat tinggal korban dengan cara melompat pagar dan kemudian pelaku pulang ke rumah untuk mengganti pakaiannya. 

Menggunakan sepeda motor, pelaku menuju persawahan Lor Dewo, dan kemudian membakar pakaian yang dikenakannya saat menghabisi nyawa korban. Selanjutnya pelaku menuju ke sungai yang berada di selatan Stasiun 

Gawok untuk membuang pisau untuk menghabisi nyawa korban lalu pelaku pulang ke rumah.

Hingga akhirnya jasad DW ditemukan keesokan harinya, Kamis siang, 24 Agustus 2023. Setelah serangkaian penyelidikan dan penyidikan, polisi pun berhasil mengungkap kasus pembunuhan itu dan menangkap tersangka di rumahnya pada Jumat dini hari, 25 Agustus 2023.

Selain menangkap tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya berupa pisau yang digunakan pelaku untuk membunuh korban, pakaian korban, kasur, dan beberapa alat bukti lain.

Saat ditanya wartawan, Dwi alias Feri mengakui perbuatannya terhadap korban karena merasa sakit hati atas perkataan korban kepadanya. 

"Ya saya sakit hati karena dia mengata-ngatai saya," tutur Dwi. 

Pilihan Editor: Kolega Ungkap Sosok Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta yang Ditemukan Tak Bernyawa di Sukoharjo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

1 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

2 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

2 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

2 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

3 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.


Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

3 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Seorang Wanita 40 Tahun di Tangerang Diduga Membunuh Ponakannya yang Berusia 7 Tahun

Polisi menangkap seorang wanita 40 tahun di Tangerang yang diduga membunuh ponakannya yang berusia 7 tahun.


Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

3 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri, Polisi Tetapkan Pemilik Pekarangan sebagai Tersangka Pembunuhan

Polres Wonogiri, menetapkan SPY, 44 tahun, sebagai tersangka pembunuhan dalam kasus penemuan kerangka manusia di Desa Setren, Wonogiri.


Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

4 hari lalu

Agustami (27 tahun), tersangka pembunuhan wanita hamil di Kelapa Gading, meminta maaf dan berbela sungkawa atas kematian korban, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Pembunuhan di Kedai Anak Mami, Pelaku Tinggalkan Korban dalam Kondisi Pendarahan Saat Mengugurkan Janin

Seorang wanita menjadi korban pembunuhan. Jasadnya ditemukan di sebuah Kedai Anak Mami di Kelapa Gading. Hendak menggugurkan janin.


Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

4 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.