Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megawati Akui Pernah Minta Jokowi Bubarkan KPK, Sebelumnya Fahri Hamzah Usulkan Hal Serupa

image-gnews
Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan saat peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 26 Juli 2023. Kebun raya mangrove tersebut merupakan pertama di Indonesia dan diharapkan  menjadi tempat untuk edukasi dan pariwisata yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri menyampaikan sambutan saat peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 26 Juli 2023. Kebun raya mangrove tersebut merupakan pertama di Indonesia dan diharapkan menjadi tempat untuk edukasi dan pariwisata yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua umum PDIP sekaligus ketua pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekranoputri mengakui bahwa ia sempat meminta presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Pernyataan ini disampaikan oleh Megawati saat ia menjadi pembicara di acara Sosialisasi Buku Teks Utama Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pada Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka. Sebelum menyampaikan fakta mengejutkan ini, ia sempat menyinggung mengenai rakyat yang masih miskin dan korupsi yang masih terus terjadi hingga hari ini.

“Ayo kalian pergilah ke bawah, lihatlah rakyat yang masih miskin.Ngapain kamu korupsi akhirnya masuk penjara juga. Bohong kalau nggak kelihatan, persoalannya penegak hukum mau tidak menjalankan hukum Indonesia ini yang sudah susah-susah saya buat KPK itu. Itu persoalannya, itu persoalannya,” ujarnya pada kesempatan tersebut.

Dalam keterangan selanjutnya, Megawati juga mengatakan secara terang-terangan bahwa ia meminta Presiden Joko Widodo untuk membubarkan  Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ia dirikan pada masa jabatannya dahulu.

“Saya sampai kadang-kadang bilang sama pak Jokowi,’Udah deh bubarin aja KPK itu Pak, menurut saya tidak efektif. Ibu nek kalau ngomong ces pleng,” ujar Mega di acara sosialisasi buku teks utama pendidikan Pancasila, di The Tribrata, Jakarta Selatan, Senin, 21 Agustus 2023..

Pengakuan ini jelas membuat masyarakat bertanya-tanya, mengapa Megawati yang turut berkontribusi mendirikan KPK justru meminta pembubaran lembaga antirasuah ini.

Megawati menilai bahwa menurutnya, KPK seringkali tidak efektif dalam melakukan berbagai pekerjaan untuk memberantas korupsi. Megawati menceritakan saat ia menjadi presiden, menghadapi sekitar 300 ribu kredit macet. Megawati kemudian mengaku kesal karena KPK, lembaga yang ia bentuk kala itu sampai tak percaya pada sistem keuangan modern.

Mega menyatakan tidak percaya bahwa korupsi itu tidak diketahui, pasalnya KPK tidak percaya bahwa terdapat 300 ribu kredit macet. Sehingga menurutnya, yang menjadi masalah adalah lembaga hukum KPK ini dinilai tidak mau bertindak.

“Oh waktu itu yang KPK ini, tidak percaya katanya mana mungkin 300 ribu kredit macet itu digugat, malak pengusaha-pengusaha ini,” ujarnya. “Bohong kalau enggak kelihatan, persoalannya penegak hukumnya mau atau tidak membuat hukum Indonesia ini yang sudah susah-susah saya buat KPK itu. Itu persoalannya,” kata Megawati.

Inilah yang membuat megawati merasa kesal dengan KPK. Sehingga, pada acara tersebut dirinya menghimbau kepada publik untuk tidak tutup mata terhadap kemiskinan di tengah masyarakat yang menurutnya disebabkan akibat korupsi yang dibiarkan. “Di dunia modern, saya mau naruh uang di mana, emangnya di karung? Itulah kebenaran,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membantah isu yang menyebutkan jika ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri sempat mengusulkan akan membubarkan KPK. Dia menyatakan pernyataan itu sebagai plintiran.

"(Pernyataan Megawati soal pembubaran KPK) itu diplintir," kata Hasto saat mendampingi Megawati dalam lawatan di Yogyakarta Selasa 22 Agustus 2023.

"Jadi pernyataan sebenarnya dari Ibu Megawati, beliaulah yang mendirikan KPK, upaya pemberantasan korupsi itu terus-menerus dilakukan dengan segala upaya tetapi itu masih menjadi persoalan pokok dari bangsa kita," kata Hasto. "Sehingga Ibu Mega ingin menegaskan, kalau begitu jangan dong, sekedar komisi yang setiap saat (bergerak) karena komisi ini sifatnya bukan permanen."

Bukan hanya Megawati, sebelumnya Fahri Hamzah juga sempat menyinggung mengenai wacana pembubaran KPK. Menurutnya, lembaga sampiran negara (nonstruktural) seperti Komnas HAM dan KPK harus dihapuskan. Lembaga-lembaga tersebut sudah tidak diperlukan karena fungsi dan tugasnya sudah ada dalam lembaga inti negara seperti Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta Undang-Undang tentang Bantuan Hukum untuk mencegah dan menangani pelanggaran HAM.

Fahri Hamzah sempat mengusulkan pemerintah bersama DPR mengevaluasi keberadaan semua lembaga nonstruktural ini, yang jumlahnya 106 buah. "Coba evaluasi lagi, jangan-jangan lembaga ini memang enggak diperlukan. Mumpung kita ini lagi perlu hemat, bubarkan aja. Toh ada fungsinya di dalam negara," katanya.

Namun, dikarenakan ada Komnas HAM peran lembaga tersebut menjadi tidak relevan. Sama halnya dengan KPK, menurutnya, yang perannya seharusnya dapat dirangkum dalam lembaga Polri.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA  I  PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Tanggapi Pernyataan Megawati Soal Bubarkan KPK, NasDem: Perlu Evaluasi Menyeluruh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

35 menit lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.


Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

2 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.


Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

10 jam lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyampaikan netralitas Pemilu di gedung KPK pada Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.


Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

10 jam lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron memberikan keterangan kepada wartawan terkait gugatannya terhadap UU KPK ke Mahkamah Konstitusi (MK), di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 15 November 2022. Nurul Ghufron menggugat UU KPK ke MK terkait batas umur minimal pimpinan KPK. TEMPO/Muhammad Ilham Balindra
Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.


Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

12 jam lalu

Suasana sidang perdana gugatan PDI Perjuangan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2024 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. Sidang perdana yang berlangsung tertutup itu beragendakan pemeriksaan kelengkapan administrasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya


PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

12 jam lalu

Ketua Tim Hukum PDI Perjuangan Gayus Lumbuun mengikuti sidang perdana gugatan PDI Perjuangan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2024 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. Sidang perdana yang berlangsung tertutup itu beragendakan pemeriksaan kelengkapan administrasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.


Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

12 jam lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%


Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

12 jam lalu

Wakil presiden terpilih GIbran Rakabuming Raka saat wawancara dengan wartawan seusai menghadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Solo di Kantor KPU Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.


Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

12 jam lalu

Logo PDIP
Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini


Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

13 jam lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat memberikan penjelasan ketakhadirannya dalam sidang etik Dewas KPK pada Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Bagus Pribadi
Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.