INFO NASIONAL – PT Garuda Indonesia didorong untuk terus fokus menyehatkan keuangan perusahaan. Pengalaman gugatan pailit harus dijadikan evaluasi bahwa profitabilitas perusahaan sangat penting untuk menjaga keberlanjutan maskapai yang bersejarah ini. Garuda bukan sekadar maskapai, namun melekat pada memori perjuangan bangsa. Punya nilai historis yang mesti sejalan dengan tata kelola yang baik.
“Ini tentu tugas yang berat, namun mesti dilaksanakan dengan optimal,” kata Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan. Menurut dia, tren peningkatan pendapatan adalah hal yang baik dan harus dilanjutkan.
“Semakin menipisnya beban kerugian mesti dijaga dan diakselerasi sehingga maskapai ini semakin kompetitif dan terus mengudara. Kita tentu tidak ingin Garuda merugi, pailit, dan tinggal kenangan. Oleh karenanya, tata kelola bisnis harus dilaksanakan dengan optimal,” ucap Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.
Menurut Syarief, meski merugi, namun dengan semakin mengecilnya rugi bersih pada Semester I 2023 menjadi US$76,38 juta dari US$110,03 juta pada kuartal I 2023, kinerja Garuda terus membaik. “Kita tentu mendorong agar ke depannya kerugian ini semakin mengecil, sampai mencapai surplus. Ini tentu mensyaratkan kerja bersama lintassektoral. Bisnis penerbangan tidak terlepas dari jumlah pengguna, semakin banyak yang menggunakannya maka potensi keuntungan juga semakin besar.”
Politisi senior Partai Demokrat ini berpendapat iklim bisnis yang kondusif, termasuk dalam hal ini sektor pariwisata sangat menunjang kinerja maskapai. Semakin banyak yang bepergian dan berwisata, akan sejalan dengan peningkatan penggunaan pesawat terbang. Ini bahkan prasyarat untuk menekan ongkos produksi di tengah dinamisnya harga bahan bakar. Integrasi sektor penerbangan dengan dunia bisnis dan pariwisata semakin tidak terelakkan. Ini saling berkaitan dan berdampak satu sama lain.
“Tugas pemerintah memastikan iklim bisnis dan pariwisata berkembang dan menarik. Hanya inilah cara terbaik menjaga keberlanjutan perusahaan negara,” kata Syarief.
Dengan tingkat persaingan yang semakin kompetitif, Garuda harus mampu meningkatkan pelayanan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan. “Tugas pemerintah tidak sekadar pemadam kebakaran, namun memastikan segala bentuk prasyarat keuntungan perusahaan terpenuhi. Pastikan bisnis dan pariwisata berkembang, maka dengan sendirinya pengguna Garuda semakin banyak, dan untung. Inilah hukum dasar ekonomi,” ujar dia. (*)