TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sejumlah instruksi kepada sejumlah menterinya hingga gubernur untuk penanganan polusi udara di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan.
Dalam rapat di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin kemarin, 14 Agustus 2023, Jokowi menjelaskan soal kualitas udara di DKI Jakarta sudah di angka 156 dengan keterangan tidak sehat.
Menurut Jokowi, hal ini diakibatkan kemarau panjang selama tiga bulan terakhir, pembuangan emisi dari transportasi, dan juga aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur.
"Saya memiliki beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian seluruh kementerian dan lembaga terkait. Yang pertama jangka pendek, secepatnya harus dilakukan intervensi yang bisa meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek lebih baik," ujar Jokowi.
5 Instruksi Jokowi
Dilansir dari Tempo, Jokowi dalam instruksinya tersebut meminta para menteri dan gubernur di Jakarta dan Jawa Barat untuk melakukan hal berikut ini:
1. Rekayasa cuaca
Jokowi meminta ada rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek.
2. Regulasi percepatan penerapan batas emisi
Dalam rapat tersebut, Jokowi juga meminta penerapan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi khususnya di Jabodetabek. Kepala Negara juga meminta agar ruang terbuka hijau diperbanyak.
3. Work from home
"Tentu saja ini memerlukan anggaran, siapkan anggaran dan jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office (jadi) work from home mungkin. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 75 persen (di rumah) 25 persen (di kantor) atau angka yang lain," kata Jokowi.
Selanjutnya: 4. Beralih ke transportasi massal