Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal usul Bambu Runcing Menjadi Simbol Perlawanan Rakyat Terhadap Penjajah

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bambu runcing dikenal sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia atas penjajahan. Dalam berbagai narasi perjuangan, bambu runcing digambarkan sebagai bentuk kerasnya heroisme rakyat meski melawan penjajah yang punya banyak senjata api.

Pada mulanya, bambu runcing  merupakan senjata yang digunakan Jepang untuk melatih para pemuda Indonesia baik laki-laki maupun perempuan yang disebut takeyari dengan tujuan agar bisa membantu Jepang untuk melawan sekutu. Simak sejarah dan asal-usulnya berikut ini.

Bambu runcing digunakan Belanda untuk menyambut Jepang

Dikutip dari elib.unikom.ac.id, Jepang mulai mendekati Pulau Jawa pada akhir Februari 1942. Saat itu, Belanda mengira Jepang akan menerjunkan pasukan payung Kalijati. Maka diperluaslah ribuan bambu yang diruncingkan ujungnya untuk menyambut pasukan Jepang. 

Namun, pasukan Jepang ternyata mendarat di pantai dekat daerah Eretan lalu menuju Subang. Jepang mengancam daerah Kalijati yang pada akhirnya jatuh juga. Ribuan bambu runcing yang awalnya akan digunakan oleh Belanda untuk melawan para penerjun payung Jepang, akhirnya digunakan oleh Jepang untuk dijadikan alat latihan baris-berbaris para pemuda Seinendan, Keibodan, Gakutotai, Hizbullah dan lain-lain.

Para pemuda dengan penuh semangat mempergunakan bambu runcing atau yang saat itu dikenal sebagai takeyari ini untuk melawan para musuh Jepang, yakni sekutu dan Belanda.

Jenderal bambu runcing bernama Kiyai Subkhi

Kisah bambu runcing sebagai simbol perlawanan kepada penjajah terkait dengan seorang tokoh yang dijuluki jendral bambu runcing. Ia adalah Kiyai Subkhi, penasihat dari organisasi BKR (Barisan Keamanan Rakyat), yang berasal dari kota Parakan. 

Pada saat itu, Subkhi mengadakan musyawarah beserta alim ulama lainnya dengan masyarakat temanggung untuk menghasilkan beberapa kesepakatan yakni dibentuknya barisan muslimin temanggung. Kemudian, Subkhi memutuskan memilih senjata bambu runcing untuk melawan kolonial Belanda. 

Keputusan ini dilatarbelakangi oleh sedikitnya persenjataan yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Akhirnya, para tetua daerah memanggil pemuda-pemuda desa Parakan Kauman yakni Ikhsan, Abu Dzar, Sunaryo dan Suroyo.

Kemudian para pemuda ini diperintahkan mencari bambu wulung dan bambu ater yang sudah tua untuk dibuat bambu runcing. Kedua bambu tersebut dipilih karena agar mudah digenggam dan berumur tua agar tidak rapuh.

Ritual penyepuhan sebelum memakai bambu runcing

Pada saat zaman perang dengan Belanda tersebut, muncul pula masalah mengenai keyakinan pemuda yang berfikir bagaimana bisa melawan kolonial belanda hanya menggunakan bambu runcing. Ternyata, sebelum digunakan untuk berperang, bambu runcing harus melalui proses ritual penyepuhan yang dilakukan oleh Kyai Ali yang bertugas menyiapkan air suci yang didoakannya.

Peristiwa perang yang identik dengan bambu runcing

Selama perang melawan penjajah, rakyat Indonesia terutama di Pulau Jawa selalu menggunakan bambu runcing. Salah satu peristiwa perang yang terkenal dengan bambu runcingnya yakni Perang 10 November oleh arek-arek Suroboyo.

Peristiwa 10 November 1945 menjadi saksi kemarahan arek-arek Suroboyo pada para penjajah. Sejak insiden perobekan bendera di Hotel Yamato, pemuda-pemuda Surabaya menyerang pos-pos militer sekutu dan terjadilah perang kecil-kecilan. 

Pada akhir Oktober 1945, terjadi perang besar sehingga Inggris mengirimkan Hawthorn menemui Soekarno untuk gencatan senjata. Sebelum tewas tertembak di Jembatan Merah Surabaya, Jenderal A.W.S Mallaby pada saat itu menjadi saksi dari gencatan senjata yang diperintahkan kepada pasukannya. Keputusan ditandatangani pada tanggal 29 Oktober 1945. 

Namun perintah gencatan senjata tidak sampai ke seluruh pasukan. Ada pasukan kecil India (Gurkha) yang membangun benteng pasir di bawah Jembatan Merah Surabaya dan menembaki para pemuda indonesia. Melihat hal tersebut, arek-arek Suroboyo membalas serangan dari pasukan India dengan serbuan bambu runcing.

Bambu runcing selain terkenal di perang Surabaya, juga identik dengan perang di Magelang. Pada tanggal 24 September 1945, seorang pemuda Indonesia yang sedang melintas didepan Hotel Nitaka melihat prajurit Jepang merobek plakat bendera merah putih yang ditempel di dinding hotel. 

Melihat hal tersebut, ribuan pemuda dari pelosok Magelang dengan bersenjata bambu runcing dan lainnya berkumpul di depan hotel dan berteriak-teriak menuntut prajurit yang telah menghina bendera nasional untuk dihukum.

Pilihan Editor: Hari Ini, Ribuan Bambu Runcing Dibagikan ke Warga Yogya

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PPI Enschede Belanda Pamerkan Budaya dan Makanan Indonesia di University of Twente

4 hari lalu

Perhimpunan Pelajar Indonesia di Kota Enschede, Belanda mengadakan Indonesian Twente Festival 2023 di University of Twente Belanda.  Dok: PPI Enschede Belanda.
PPI Enschede Belanda Pamerkan Budaya dan Makanan Indonesia di University of Twente

Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Kota Enschede, Belanda mengadakan Indonesian Twente Festival 2023 di University of Twente Belanda.


Pujian dan ketakutan setelah kemenangan Geert Wilders

5 hari lalu

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV, Geert Wilders berbicara ketika dia bereaksi terhadap exit poll dan hasil awal pemilihan parlemen Belanda, di Den Haag, Belanda 22 November 2023. REUTERS/Yves Herman
Pujian dan ketakutan setelah kemenangan Geert Wilders

Pujian untuk kemenangan Geert Wilders dalam pemilu Belanda datang dari kalangan Eropa, sementara di dalam negeri banyak yang cemas.


Menang Pemilu, Tokoh Anti-Islam Geert Wilders Ingin Jadi PM Belanda

5 hari lalu

Geert Wilders, menggagas kartun Nabi Muhammad SAW. Sumber: AFP / ANP / Sander Koning/thenational.ae
Menang Pemilu, Tokoh Anti-Islam Geert Wilders Ingin Jadi PM Belanda

Geert Wilders yang merupakan pembenci Islam ingin menjadi perdana menteri Belanda. Ia ingin menutup masjid hingga melarang Al Quran di Belanda.


Umat Muslim Belanda Terkejut dengan Kemenangan Geert Wilders yang Anti-Islam

5 hari lalu

Orang-orang berjalan melewati toko-toko di Kanaleneiland, daerah yang didominasi imigran di kota Utrecht, Belanda tengah, Belanda 23 November 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Umat Muslim Belanda Terkejut dengan Kemenangan Geert Wilders yang Anti-Islam

Meski Geert Wilders menyatakan ingin menjadi perdana menteri bagi seluruh rakyat Belanda, masih ada kekhawatiran tentang apa yang akan dilakukannya.


Geert Wilders Akan Jadi PM Belanda Bikin Organisasi Islam dan HAM Prihatin, Kenapa?

6 hari lalu

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV Geert Wilders memberikan suara dalam pemilihan parlemen Belanda di Den Haag. Yves Herman/Reuters
Geert Wilders Akan Jadi PM Belanda Bikin Organisasi Islam dan HAM Prihatin, Kenapa?

Geert Wilders, tokoh populis sayap kanan dan punya darah Indonesia dari neneknya, menang pemilihan umum dan kemungkinan bakal menjadi PM Belanda.


Calvin Stengs Pesepak Bola Belanda yang Menjadi Sorotan dalam Kualifikasi Euro 2024

6 hari lalu

Calvin Stengs. Livescore
Calvin Stengs Pesepak Bola Belanda yang Menjadi Sorotan dalam Kualifikasi Euro 2024

Calvin Stengs mencetak hattrick untuk membantu Belanda berpesta gol melawan Gibraltar dalam Kualifikasi Euro 2024


Profil Geert Wilders Calon Kuat PM Belanda, Politikus Anti-Islam Keturunan Indonesia

6 hari lalu

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV, Geert Wilders berbicara ketika dia bereaksi terhadap exit poll dan hasil awal pemilihan parlemen Belanda, di Den Haag, Belanda 22 November 2023. REUTERS/Yves Herman
Profil Geert Wilders Calon Kuat PM Belanda, Politikus Anti-Islam Keturunan Indonesia

Geert Wilders, tokoh ekstremis sayap kanan Belanda yang kerap menyuarakan pandangan anti-Islam, bisa menjadi pemimpin baru Belanda


Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

6 hari lalu

Politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin partai PVV Geert Wilders memberikan suara dalam pemilihan parlemen Belanda di Den Haag. Yves Herman/Reuters
Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

Kemenangan partai anti-Islam akan mengguncang politik Belanda setelah rekor masa jabatan Perdana Menteri Mark Rutte selama 13 tahun.


Belanda dan Prancis Buka Peluang Kerja Sama Erat untuk Pendidikan Vokasi di Indonesia

11 hari lalu

Refleksi Capaian Bidang Pelayanan Umum, Kerja Sama, Humas, dan Publikasi Tahun 2023. Dok. Dirjen Vokasi
Belanda dan Prancis Buka Peluang Kerja Sama Erat untuk Pendidikan Vokasi di Indonesia

Salah satu rangkaian acara pada kegiatan tersebut adalah melihat kemitraan pendidikan vokasi dengan Belanda dan Prancis.


Belanda Digugat karena Menjual Senjata ke Israel di tengah Serangan Gaza

14 hari lalu

Jet tempur siluman F-35 adalah salah satu jet tempur tercanggih di dunia, yang dikenal karena bodinya yang tajam, aerodinamis, dan fitur yang melindunginya dari deteksi. Ritzau Scanpix/Bo Amstrup via REUTERS
Belanda Digugat karena Menjual Senjata ke Israel di tengah Serangan Gaza

Dengan mengekspor senjata ke Israel, Belanda berisiko "terlibat dalam pelanggaran hukum kemanusiaan internasional."