TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan purnatugas pada 5 September 2023 mendatang. Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut telah menyiapkan tiga sosok calon Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat pengganti Ridwan Kamil. Kendati begitu, kepala negara menyebut belum mengetahui nama-namanya.
“Belum sampai ke saya. Iya, sudah ada tapi belum sampai ke saya. Nama-namanya saya belum tahu. Yang jelas ada 3, yang dari DRPD, dari bawah ada 3,” kata Jokowi di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, 4 Agustus 2023.
Sebelumnya, DPRD Jawa Barat diketahui telah mengusulkan nama Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Direktorat Jenderal Peraturan Perundangan Kemenkumham Asep Mulyana dan Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung Keri Lestari sebagai calon penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat.
“Usulan dari hasil beberapa fraksi, dengan berbagai pertimbangan, maka terpilihlah tiga nama, yakni Asep Mulyana, Keri Lestari, dan Bey Triadi (Machmudin),” kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Achmad Ru’yat di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu, 2 Agustus 2023.
Berikut profil singkat Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Direktorat Jenderal Perundangan Kemenkumham Asep Mulyana dan Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung Keri Lestari
1. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin
Melansir laman Sekretariat Negara, Bey Triadi Machmudin lahir di Cirebon, Jawa Barat pada 15 April 1970. Mas Bey, biasa dia disapa, merupakan lulusan S1 Fakultas Ekonomi UNIKA Parahyangan dan S2 Magister Teknik ITB. Sejak awal dia meniti karier sebagai Pegawai Negeri Sipil atau PNS. Sebelum menjabat sebagai Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, dia pernah menjabat sebagai Kepala Biro Pers Istana pada 2015.
Bey Triadi Machmudin dilantik menjadi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Gedung Krida Bhakti Sekretariat Negara, Jakarta pada Rabu 20 Januari 2021. Kini namanya masuk daftar kandidat calon Pj Gubernur Jawa Barat usulan DPRD Jabar.
2. Direktorat Jenderal Peraturan Perundangan Kemenkumham Asep Nana Mulyana
Dilansir dari Kemenkumham.go.id, Asep Nana Mulyana lahir pada 14 Agustus 1969 di Tasikmalaya. Dia telah memperoleh anugerah Profesor Kehormatan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia dalam bidang Ilmu Hukum. Asep kemudian menjadi Direktorat Jenderal Peraturan Perundangan Kemenkumham setelah mengikuti seleksi terbuka yang diselenggarakan Kemenkumham.
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly kemudian melantik Asep Nana Mulyana sebagai Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan pada Kamis, 23 Februari 2023 di gedung Graha Pengayoman Kemenkumham. Asep dilantik menyusul penetapan Presiden Jokowi dalam Keppres RI Nomor 15/TPA Tahun 2023 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kemenkumham.
3. Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung Keri Lestari
Guru Besar Universitas Padjadjaran Bandung Keri Lestari merupakan salah satu kandidat dari tiga calon PJ Gubernur Jawa Barat. Dia memiliki gelar Profesor, doktor, Magister Sains, dan Apoteker. Keri Lestari mengawali perjalanan pendidikan Sarjana di Universitas Padjadjaran pada 1988 jurusan Farmasi. Keri Lestari melanjutkan pendidikan S2nya di Institut Teknologi Bandung jurusan Farmakologi pada 1998.
Tak berhenti sampai di situ, pada 2006 Keri Lestari meneruskan pendidikannya sampai ke jenjang S3 di Universitas Padjadjaran dan Universitas Yonsei jurusan Kimia dan Farmasi. Ia pernah mengemban sejumlah jabatan di Universitas Padjadjaran, yakni Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Pada Masyarakat, Kerjasama, Inovasi dan Koorporasi Akademik pada 2015-2020.
Selain itu, sebelumnya dia merupakan Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran periode 2014-2015, Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran periode 2010-2014, dan Koordinator Sekretaris Rektor/Ketua protokoler, Universitas Padjadjaran pada 2008-2010.
HENDRIK KHOIRUL MUHID I TIM TEMPO
Pilihan Editor: Kata Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil Menjelang Pensiun sebagai Gubernur