TEMPO.CO, Pangkalpinang - Jenazah korban kasus mutilasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Redho Tri Agustian dijadwalkan akan dipulangkan hari ini ke kediaman orang tuanya di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pantauan Tempo, ratusan pelayat yang berasal dari keluarga, tetangga dan teman sudah memenuhi kediaman Redho yang terletak di Depan Masjid Jami Al Ihsan Jalan Yos Sudarso, Ketapang Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang.
Beberapa karangan bunga dari pihak yang turut berduka cita berjejeran di seputaran rumah Redho. Para pelayat tampak tetap menunggu kedatangan jenazah Redho yang sebelumnya dijawalkan tiba pagi tadi namun tertunda karena pesawat mengalami delay.
Jenazah Redho dijadwalkan diberangkatkan dengan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 618 rute Jakarta - Pangkalpinang dan diperkirakan tiba di Bandara Depati Amir, Sabtu Siang, 5 Agustus 2023.
Ayah Redho Tri Agustian, Abdullah mengatakan jenazah anaknya akan langsung dishalatkan dan dimakamkan hari ini.
"Hari ini datang. Sepertinya habis Sholat Zuhur tiba. Kami sedang menyiapkan semuanya. Mohon doanya agar diberikan kelancaran," ujar Abdullah singkat.
Kasus mutilasi Redho
Redho menjadi korban mutiliasi pada 12 Juli 2023. Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (Polda DIY) telah menangkap dua orang pelaku mutilasi beberapa hari berselang.
Pengungkapan kasus ini bermula dari ditemukannya potongan tubuh di lima titik di wilayah Kabupaten Sleman. Setelah dicocokkan, Polda DIY menyebut bahwa potongan tubuh itu milik Redho.
Penelusuran polisi kemudian menemukan fakta bahwa Redho sempat bertemu dengan dua orang pelaku, W alias Wahliyin dan RD. Pertemuan itu dilakukan di kosan Wahliyin di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ketiganya disebut berkenalan dari sebuah grup di media sosial Facebook.
Dalam pertemuan itu, menurut polisi, ketiganya memeragakan tindak kekerasan secara tidak wajar sehingga menyebabkan Redho tewas. W dan RD yang panik kemudian memutuskan untuk memutilasi mahasiswa Fakultas Hukum UMY tersebut. Polisi pun menemukan jejak DNA Redho di kosan W yang dijadikan lokasi mutilasi.
Polda DIY baru memulangkan jenazah korban mutilasi mahasiswa ini karena harus menunggu hasil pemeriksaan DNA lanjutan. Pemeriksaan itu dianggap penting karena akan digunakan sebagai barang bukti untuk menjerat kedua tersangka.