TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar, Dave Fikarno Laksono menyatakan pihaknya belum membahas soal rencana menyodorkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kabar soal Ridwan akan menjadi calon wakil presiden pendamping calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo, mencuat setelah pertemuan Golkar dengan PDIP pekan lalu.
Dave menyatakan peluang Ridwan Kamil menjadi sosok yang mereka usulkan berada di tangan Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto. Dia menyatakan seluruh kader Golkar telah menyerahkan soal itu kepada Airlangga.
"Mengenai pencapresan seluruh elemen yang riil Golkar telah menyerahkan kepada Ketum untuk memutuskan langkah kedepannya," kata Dave saat dihubungi, Senin, 31 Juli 2023.
Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada 27 Juli lalu. Pertemuan itu menghasilkan keputusan membentuk tim khusus membahas teknis kemungkinan Golkar berkoalisi dengan PDIP.
Terbukanya peluang Golkar untuk bergabung dengan PDIP pun membuka peluang Ridwan Kamil untuk maju sebagai cawapres pendamping Ganjar. Pasalnya, pria yang akrab disapa Kang Emil itu merupakan satu-satunya tokoh Golkar yang memiliki elektabilitas cukup kuat untuk bersanding dengan Ganjar.
Hasil survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada 20-24 Juli 2023 misalnya, menunjukkan Ridwan Kamil memiliki elektabilitas yang tinggi ketimbang Airlangga Hartarto. menunjukan komparasi elektabilitas Bursa Bacawapres.
"Elektabilitas Ridwan Kamil 16,9 persen, dan Airlangga Hartarto 1,1 persen," tulis keterangan survei tersebut.
Belum bahas soal pengusungan Ridwan Kamil
Dave menyatakan soal pengusungan Ridwan sejauh ini belum dibahas di internal partainya. Dia kembali menegaskan bahwa hal itu merupakan hak prerogatif dari Airlangga Hartarto.
"Belum kami bahas mengenai hal tersebut," ujarnya.
Putra dari politikus senior Agung Laksono itu menyatakan bahwa hal itu sesuai dengan hasil Munas Golkar yang menyerahkan keputusan pencapresan kepada Airlangga.
"Karena keputusan Munas kan jelas. Jadi saya hanya bisa jawab apa yang sudah diputuskan," katanya.
Ganjar Pranowo saat ini telah mendapatkan dukungan dari empat partai politik. Selain PDIP, Gubernur Jawa Tengah itu juga didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura dan Partai Perindo.
PDIP menyatakan bahwa cawapres pendamping Ganjar Pranowo saat ini sudah mengerucut menjadi lima nama. Kelima nama tersebut adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.