TEMPO.CO, Jakarta - Inisiator Generasi Muda Partai Golkar Almanzo Bonara mengatakan dugaan kasus korupsi ekspor CPO yang menyeret sang ketua umum Airlangga Hartarto membuat publik memiliki tensi negatif pada partai itu.
"Apalagi dalam tahun politik ini, di mana proses pemenangan suara partai sangatlah membutuhkan konsolidasi yang masif," kata dia saat dihubungi, Rabu, 26 Juli 2023.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung memeriksa Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kasus korupsi ekspor CPO pada Senin, 24 Juli 2023. Airlangga diperiksa selama 12 jam dan dicecar 46 pertanyaan.
Menurut Almanzo, kasus hukum yang membawa nama Airlangga itu meretakkan psikologis partai.
"Jadi saya kira Partai Golkar dalam keadaan genting dan sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja," ujarnya.
Almanzo mengira Golkar perlu duduk berbicara besama-sama mencari jalan dan solusi terhadap problem yang sedang dihadapi, mulai dari hasil survei partai yang rendah ditambah lagi dengan dugaan kasus korupsi ketua umumnya.
Partai Golkar kini tengah digoyang isu musyawarah nasional luar biasa atau munaslub. Gelaran munaslub ditargetkan untuk menggeser Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum. Adapun tokoh yang disebut siap menggantikan Airlangga adalah Luhut Binsar Pandjaitan.
mengaku bersedia menjadi Ketua Umum Partai Golkar jika mendapat dukungan dari anggota partai beringin tersebut.
“Kalau didukung, mau,” kata dia usai menghadiri Penandatanganan MoU Program HEAL di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-kura Bali, di Denpasar, Selasa, 25 Juli 2023.
Meski mengaku siap menjadi Ketum Partai Golkar, politikus yang merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu menyampaikan tak ada kepentingan yang terlalu besar untuk menduduki jabatan tersebut, bahkan dirinya tak tahu menahu siapa saja yang hendak maju.
“Airlangga itu teman baik saya, tidak ada masalah. Soal itu tadi (menjadi Ketum Partai Golkar) biarkan saja mekanisme mereka jalan, saya nunggu saja, tidak ada juga kepentingan yang menggebu-gebu di situ,” ujar Luhut Binsar.
Selain Luhut ada juga nama Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang ikut menyatakan kesiapannya maju menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Bahlil menegaskan bahwa pencalonan jabatan dilakukan melalui mekanisme partai. Sebagai kader, ia juga merasa terpanggil jika memang dicalonkan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"Setiap kader yang merasa bertanggung jawab untuk pengabdian kepada partai, saya pikir semuanya terpanggil, tapi lewat mekanisme partai," ujarnya.
Pilihan Editor: Kejaksaan Agung Sebut Masih Prematur Bicara Keterlibatan Airlangga Hartarto di Kasus Ekspor CPO