TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan jumlah penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi menurun bukan karena kinerja komisi antirasuah yang memburuk. Dia mengatakan jumlah penindakan KPK turun karena sistem pencegahan korupsi yang semakin baik.
“Penindakan menurun karena sistemnya makin bagus, orang tidak bisa korupsi, tidak bisa mencuri, kan bagus,” kata Luhut di sela acara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Juli 2023.
Luhut berkata kendati jumlah penindakan KPK berkurang, namun sektor pencegahan korupsi KPK justru menguat. Dia mengatakan kinerja pencegahan KPK itu dapat dilihat melalui penghematan serta penerimaan pajak yang naik sekitar 47 persen. Dia mengatakan penerimaan negara dari sektor lainnya, seperti kelapa sawit juga ikut meningkat karena kerja pencegahan KPK.
“KPK itu terlibat mengaudit semua, itu hitung dong. Itu berapa ratus triliun yang dihemat,” kata dia.
Selama ini, kinerja penindakan KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri kerap disorot lantaran menurunnya jumlah penindakan kasus korupsi. Pada 2022 misalnya, KPK hanya melakukan 10 kali operasi tangkap tangan atau OTT. Sementara pada 2019 di masa kepemimpinan Agus Rahardjo, KPK melakukan 21 kali OTT.
Di lain sisi, menurunnya jumlah penindakan oleh KPK ini terjadi bersamaan dengan menurunnya tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga tersebut. Survei Lembaga Survei Indonesia memotret tingkat kepercayaan publik terhadap KPK pada April 2023 berada pada 64 persen, sementara pada Februari 2023 ada di angka 68 persen.
Luhut meminta publik untuk melihat kinerja KPK secara lebih menyeluruh. Dia mengatakan KPK memiliki 3 fungsi, yakni pendidikan, pencegahan, dan penindakan. Menurut dia, selama ini lebih banyak orang yang berfokus pada fungsi penindakan.
Sehingga, apabila jumlah penindakan yang dilakukan KPK berkurang, maka KPK dinilai gagal menjalankan tugasnya. "Kita selalu senangnya lihat drama penindakan. Itu yang menurut saya tidak boleh," kata dia.
Dia mengatakan strategi pemberantasan korupsi melalui penindakan adalah strategi lawas. Luhut berkata strategi pemberantasan korupsi modern adalah makin sedikit orang yang ditangkap, namun makin besar penghematan yang dilakukan. "Pemikiran modern makin kecil yang ditangkap tapi makin banyak penghematan. Itu sukses story-nya," kata dia.
Pilihan Editor: Surya Paloh Temui Jokowi Seusai Pelantikan Menteri di Istana Negara Hari Ini