TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Suparno, menanggapi pernyataan calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, soal kriteria calon wakil presiden (Cawapres) yang tak menusuk dari belakang. Eddy meyakini cawapres yang diajukan partainya, Erick Thohir, tak memiliki kriteria tersebut.
Eddy yakin bahwa Erick tak memiliki kriteria tersebut karena sudah mengenalnya selama 22 tahun. Apalagi, menurut dia, belakangan Erick kerap mengikuti berbagai acara partainya di seluruh Indonesia.
"Kami telah mengenal, saya pribadi telah mengenal lama sekali, sudah 22 tahun lebih malah dan kami bersama-sama dengan Pak Erick Thohir dalam kapasitas sebagai partai Pak Erick Thohir sudah berkeliling seluruh Indonesia dengan PAN, yaitu menghadiri acara-acara PAN," kata Eddy di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 Juli 2023.
Ganjar singgung soal kriteria cawapres
Ganjar menyampaikan kriteria cawapres yang akan mendampinginya dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa di sebuah restoran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Rabu, 12 Juli 2023.
Awalnya, Ganjar menyatakan akan diajak berembuk oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penentuan cawapres. Gubernur Jawa Tengah itu tak mau menyebutkan secara detail siapa cawapres yang akan menjadi pendampingnya. Hanya saja, dia menyatakan sejumlah syarat cawapres yang akan dia pilih. Diantaranya adalah kolaboratif dan tidak menusuk dari belakang.
Eddy menyatakan Erick tak memiliki karakter menusuk dari belakang seperti yang dinyatakan Ganjar. Dia menyatakan Ketua Umum PSSI itu justru dikenal sebagai orang yang profesional.
"Itu beliau menunjukkan karakter sebagai sosok yang profesional serta berintegritas," kata Eddy.
PAN sodorkan Erick Thohir ke PDIP dan Gerindra
PAN sebelumnya sudah menyodorkan nama Erick kepada PDIP dalam pertemuan awal Juni lalu. Kedua ketua umum partai tersebut, Zulkifli Hasan dan Megawati Soekarnoputri, memimpin langsung pertemuan di kantor DPP PDIP pada awal Juni lalu.
Meskipun demikian, Megawati tak langsung mengiyakan Erick Thohir akan menjadi cawapres Ganjar. Pasalnya, PDIP telah menerima sejumlah nama lain seperti Sandiaga Uno dan Nasaruddin Umar yang disodorkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Beberapa hari setelah pertemuan itu, rombongan PAN pun menyambangi markas Partai Gerindra. PAN kembali menyodorkan Erick Thohir sebagai cawapres, namun kali ini untuk capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Peluang Erick Thohir menjadi pendamping Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 dinilai cukup besar. Pasalnya, elektabilitas Menteri BUMN tersebut terus naik dalam berbagai survei.