TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa istri mantan Kepala Kantor Bea Cukai Makassar Andhi Pramono, Nurlina Burhanuddin pada Jumat, 7 Juli 2023. Dalam pemeriksaan itu, KPK mencecar Nurlina perihal sumber penerimaan suaminya yang telah ditetapkan tersangka oleh KPK.
“Dari saksi dikonfirmasi antara lain terkait dengan berbagai sumber penerimaan uang oleh tersangka AP,” kata juru bicara KPK Ali Fikri, Sabtu, 8 Juli 2023.
Ali mengatakan selain soal penerimaan uang, penyidik juga mencecar Nurlina soal aliran duit di rekening bank. Ali mengatakan penyidik menduga uang dari rekening itu digunakan untuk membelanjakan berbagai barang-barang mewah.
“Termasuk mengenai aliran uang di rekening bank yg kemudian dibelanjakan berbagai barang-barang mewah,” kata dia.
KPK resmi menetapkan Andhi menjadi tersangka korupsi sejak Juni 2023. Komisi antirasuah menjerat Andhi dengan dua sangkaan, yakni penerimaan gratifikasi dan juga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Saat Nurlina diperiksa Jumat kemarin, di hari yang sama penyidik juga resmi melakukan penahanan terhadap Andhi Pramono.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan Andhi diduga menerima gratifikasi terkait barang ekspor-impor pada kantor pelayanan Bea Cukai Makassar. Duit yang diterima oleh Andhi diduga mencapai Rp 28 miliar. Penyidik masih mencari dugaan penerimaan lainnya yang dilakukan oleh Andhi.
“Masih terus dilakukan penelusuran lebih lanjut,” kata Alex, di kantornya, Juamt, 7 Juli 2023.
Modus korupsi Andhi Pramono
Alex menyatakan bahwa Andhi melakukan korupsi dengan memanfaatkan jabarannya. Dia disebut menjadi broker bagi pihak-pihak yang ingin mengurus
"Dalam rentang waktu antara 2012 hingga 2022, AP dalam jabatannya selaku PPNS sekaligus pejabat eselon III di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai diduga memanfaatkan posisi dan jabatannya tersebut untuk bertindak sebagai broker (perantara)," kata Alex dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jumat 7 Juli 2023.
Alex mengatakan dalam melancarkan praktik korupsi tersebut, Andhi Pramono juga memberikan rekomendasi bagi para pengusaha yang bergerak di bidang ekspor impor sehingga nantinya dapat dipermudah dalam melakukan aktivitas bisnisnya.
"Sebagai broker, AP diduga menghubungkan antar-importir untuk mencarikan barang logistik yang dikirim dari wilayah Singapura dan Malaysia yang di antaranya menuju ke Vietnam, Thailand, Filipina, Kamboja," kata Alex.
Selanjutnya, fee untuk Andhi Pramono dialirkan melalui beberapa rekening