TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menyatakan partainya memang punya kedekatan dengan Partai Gerindra dan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto. Sebab, kata dia, PAN pernah berkoalisi dengan Gerindra pada Pemilihan Presiden 2014 dan 2019 dengan menjagokan Prabowo sebagai calon presiden (Capres) melawan Joko Widodo alias Jokowi.
Kendati demikian, Viva menyebut koalisi itu tidak berhasil. Oleh sebab itu, Viva menyatakan partainya punya sejumlah pertimbangan sebelum memutuskan akan mendukung siapa pada Pilpres 2024.
“Bagi PAN, Pak Prabowo dan Gerindra dekat dengan PAN. Pernah berkoalisi dua kali di Pilpres 2014 dan 2019. Namun dua kali tidak berhasil,” kata Viva dalam keterangannya, Selasa, 4 Juli 2023.
PAN saat ini sebenarnya telah bermitra dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Koalisi Indonesia Bersatu. PPP telah mendelarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres mereka dan merapat ke kolaisi bentukan PDIP. Sementara Golkar menyodorkan nama Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai capres atau cawapres.
PAN belum menentukan apakah mereka akan mendukung Prabowo atau Ganjar. Mereka sebelumnya telah menyatakan akan mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres.
Tak ingin alami kekalahan ketiga
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, Viva menyatakan Partai Amanat Nasonal tidak ingin mengalami kekalahan hattrick alias ketiga kalinya. Ia memastikan calon yang bakal didukung partainya diprediksi dapat memenangkan Pilpres 2024.
“Meskipun prediksi dari lembaga survei hasilnya bervariasi, namun PAN juga memotret realitas sosial tentang preferensi pemilih di Pilpres sehingga dapat menganalisis lebih akurat lagi,” kata dia.
Tak hanya itu, Viva juga menyebut mereka akan berkoalisi dengan partai pemerintah dalam rangka melanjutkan program pembangunan nasional. Golkar, kata dia, tak luput dari kawan yang diajak berdiskusi untuk menentukan capres cawapres.
“PAN berkeinginan agar seiring sejalan, satu pilihan dan satu perjuangan dengan Golkar di Pilpres 2024 ini,” kata Viva.
Selanjutnya, PAN sodorkan Erick ke Gerindra dan PDIP