TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kerap kedapatan kerap bersama menjelang Pilpres 2024. Keakraban keduanya mendapat sorotan media Singapura The Straits Times terbitan Senin, 26 Juni 2023. Jokowi disebut cenderung mendukung Ketua Umum Gerindra itu ketimbang calon usungan PDIP, Ganjar Pranowo.
“Tanda-tanda berkembang bahwa Presiden Indonesia Joko Widodo condong mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai presiden dalam pemilu 2024 daripada kandidat partainya sendiri Ganjar Pranowo,” ungkap laporan The Straits Times, dikutip Tempo, Jumat, 30 Juni 2023.
Menurut analis, sebagaimana diungkapkan The Straits Times, Jokowi disebut mendukung Prabowo lantaran Ketua Umum Gerindra itu merupakan populis sayap kanan, yang berkomitmen penuh untuk mendukung karier politik anggota keluarga Jokowi. Bahkan PDIP dinilai tak memberikan dukungan sebesar sokongan Prabowo terhadap Jokowi. Bagi PDIP, menurut analis, Jokowi tak lebih dari sekedar pejabat partai yang tidak pernah dijanjikan atau ditawari posisi tinggi di kepartaian.
The Straits Times juga menyoroti kecenderungan keluarga Jokowi yang turut memberikan kode-kode dukungan. Belum lama ini misalnya, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep bahkan kedapatan menggunakan kaos bergambar Prabowo.
Baju itu Kaesang kenakan saat berkunjung ke festival budaya Indonesia di Ansan, Korea Selatan. Ketika ditanya tentang kaos itu di sebuah postingan, Kaesang mengaku menggemari Prabowo. “Kaesang adalah penggemar Pak Prabowo,” kata Kaesang.
Pakar politik mengatakan karier politik anggota keluarga Jokowi akan lebih aman jika dia memihak Prabowo, daripada Ganjar. Pengamat politik juga mencatat bahwa PDIP adalah partai yang dikelola keluarga, bukan profesional. Megawati Soekarnoputri sebagai pendirinya dan masih menjadi pemimpin, menempatkan putra, putri serta kerabatnya mengisi jabatan-jabatan strategis. Sebut saja Puan Maharani selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP. Puan adalah putri Megawati.
Berbeda dengan Prabowo, Ketum Gerindra itu cenderung tak melibatkan keluarganya ke dalam partai. Anak tunggal Prabowo, Didit Prabowo merupakan perancang busana ternama yang sebagian besar tinggal di luar negeri, tidak memiliki ambisi politik. Analis politik Djayadi Hanan, yang merupakan peneliti di Harvard Kennedy School, mengatakan kepada The Straits Times bahwa Prabowo bukan hanya calon presiden, tetapi juga ketua partai. Wajar jika Jokowi lebih nyaman memberikan dukungan untuk Prabowo.
“Ganjar hanya kader. Kalau mau komitmen, sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan, (Jokowi) harus bicara dengan Megawati,” kata Djayadi.
Nasib Jokowi di PDIP belum jelas. Pada acara peringatan 50 tahun PDIP pada Januari lalu, Megawati mengatakan Jokowi akan menjadi sosok yang menyedihkan jika tak mendapat dukungan dari PDIP. The Straits Times memahami bahwa Presiden Indonesia itu tak senang pernyataan ini dibuat secara terbuka. Mendukung Ganjar juga belum tentu akan berdampak pada Jokowi. Apalagi keduanya sama-sama petugas partai, menurut The Straits Times.
Namun, politisi senior PDIP Panda Nababan mengatakan kepada wartawan bahwa dia yakin Jokowi akan mendukung Ganjar Pranowo. Politikus itu menyebut kedekatan Jokowi dengan Prabowo sebagai “kesopanan belaka”. Namun, analis politik Adi Prayitno berpendapat dalam podcast di YouTube, Jokowi telah menunjukkan dalam berbagai kesempatan bahwa dia nyaman dengan Prabowo. Jika Jokowi tak dianggap penting oleh PDIP, kemungkinan dukungannya terhadap Prabowo menjadi terang-terangan.
“Kalau Jokowi tidak dianggap baik, tidak dianggap penting oleh PDIP terkait (keputusan seputar) Pilpres 2024, tarian ini mungkin akan berlanjut,” ujarnya.
Pilihan Editor: Jokowi Makin Kerap Bertemu Prabowo, Ini 5 Momen Pertemuan Keduanya