Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megawati Sebut Sebagian Pahlawan Perempuan di Acara Puncak Bulan Bung Karno, Termasuk Fatmawati

image-gnews
Buku Fatmawati Soekarno: the First Lady
Buku Fatmawati Soekarno: the First Lady
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDi hadapan ribuan kader PDIP yang memadati GBK, Megawati menceritakan alasan utama menetapkan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden yang diusung PDIP pada 21 April 2023, bertepatan dengan Hari Kartini.

Kenapa Hari Kartini?” kata Megawati memancing penasaran hadirin. “Karena saya kadang kesal, peran perempuan itu sebenarnya sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Jadi, supaya kalian mengerti para pejuang perempuan itu.”

Ia kemudian menyebut sederet perempuan pejuang seperti Cut Nyak Dhien, Martha Christina Tiahahu, Cut Nyak Meutia, Raden Ajeng Kartini, Nyi Ageng Serang, Dewi Sartika, Rasuna Said, hingga Fatmawati yang merupakan istri Bung Karno yang juga ibunya. 

Berikut sekilas profil pahlawan perempuan yang di antaranya disebut Megawati saat acara puncak Bulan Bung Karno.

1. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena perannya dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19.

Nyi Ageng Serang lahir pada tanggal 1 Januari 1752 di Surakarta, Jawa Tengah, dalam keluarga bangsawan. Ayahnya adalah Kyai Ageng Pemanahan, seorang pejuang dan pemimpin yang terlibat dalam perlawanan terhadap Belanda. Karena latar belakang keluarganya yang patriotik, Nyi Ageng Serang tumbuh dalam semangat perlawanan dan cinta akan tanah air.

Nyi Ageng Serang terkenal karena keberaniannya di medan perang dan kepemimpinannya yang kuat. Ia memimpin pasukannya dengan giat dan terlibat dalam berbagai pertempuran melawan Belanda. Keterlibatannya dalam perang ini mengilhami dan memotivasi banyak perempuan lainnya untuk ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan.

2. Chritina Martha Tiahahu
Christina Martha Tiahahu lahir pada tanggal 5 Desember 1800 di Abubu, Pulau Nusalaut, Maluku, di masa kolonial Belanda. Ia adalah seorang pejuang yang terkenal karena peran aktifnya dalam perlawanan terhadap penjajah Belanda pada abad ke-19.

Tiahahu adalah seorang perempuan pemberani yang menjadi pemimpin dan simbol perlawanan rakyat Maluku terhadap kekuasaan kolonial Belanda. Ia terlibat dalam Perang Pattimura yang berlangsung pada tahun 1817 di Maluku, yang merupakan perlawanan terhadap ekspansi Belanda dan penindasan yang dilakukan oleh mereka.

Christina Martha Tiahahu merupakan contoh inspiratif dari seorang perempuan pejuang yang gigih dan berani dalam memperjuangkan kemerdekaan dan keadilan.

3. Rasuna Said
Rasuna Said adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal karena perjuangannya dalam pergerakan nasional dan peranannya dalam bidang kesehatan. Ia lahir pada tanggal 8 September 1910 di Tanjung Pandan, Belitung, Indonesia, dan meninggal pada tanggal 2 November 1965 di Jakarta, Indonesia.

Selain perjuangannya dalam pergerakan nasional, Rasuna Said juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam bidang kesehatan. Ia mendirikan Rumah Sakit Kesehatan Jakarta pada tahun 1945, yang kemudian dikenal sebagai Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, salah satu rumah sakit terkemuka di Indonesia hingga saat ini.

4. Cut Nyak Meutia 
Cut Nyak Meutia, seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada tanggal 24 Juni 1870 di Aceh, Sumatera. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh perempuan yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan juga pergerakan perempuan di masa kolonial Belanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengorbanan dan peran Cut Nyak Meutia dalam perjuangan kemerdekaan serta pergerakan perempuan diakui dan dihargai oleh pemerintah Indonesia. Pada tahun 1964, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno sebagai pengakuan atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan menginspirasi pergerakan perempuan.

5. RA Kartini
Siapa yang tidak tahu RA Kartini? Pahlawan nasional Indonesia yang dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita. Ia dilahirkan pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah.

Salah satu kontribusi terbesar Kartini adalah melalui surat-surat yang ia tulis kepada teman-temannya di Belanda. Surat-surat tersebut kemudian diterbitkan dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang menjadi buku yang terkenal. Dalam surat-suratnya, Kartini menggambarkan aspirasi dan pemikirannya tentang hak-hak perempuan, pendidikan, dan kebebasan.

Pahlawan RA Kartini merupakan simbol penting dalam sejarah perjuangan perempuan Indonesia dan menjadi inspirasi bagi banyak wanita untuk menggapai mimpi dan mencapai kesetaraan dalam berbagai bidang kehidupan.

6. Dewi Sartika
Dewi Sartika lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884, Jawa Barat, pada masa ketika pendidikan bagi perempuan masih terbatas. Pada usia muda, ia merasakan sendiri kesulitan dalam mendapatkan pendidikan formal yang layak. Hal ini mendorongnya untuk memperjuangkan pendidikan yang setara bagi perempuan Indonesia.

Pada 1904, Dewi Sartika mendirikan sekolah pertama untuk perempuan pribumi di Bandung yang diberi nama "Sekolah Isteri". Tujuan pendirian sekolah tersebut adalah memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan laki-laki.

Profil Dewi Sartika menunjukkan dedikasi dan semangatnya yang luar biasa dalam memperjuangkan pendidikan dan kesejahteraan perempuan di Indonesia. Ia telah meninggalkan warisan yang berharga dalam upaya menciptakan kesetaraan gender dan mendorong perempuan Indonesia untuk mengenyam pendidikan serta meraih potensi penuh mereka.

7. Fatmawati 
Fatmawati Soekarno, dikenal sebagai Ibu Fatmawati. Lahir pada tanggal 5 Februari 1923 di Bengkulu, Sumatera. Fatmawati merupakan istri dari Presiden pertama Indonesia, Soekarno, dan juga merupakan ibu Megawati Soekarnoputri.

Selain itu, Fatmawati juga turut mendukung gerakan perempuan Indonesia untuk mendapatkan hak-hak yang setara dengan pria. Ia berjuang untuk mendorong kesetaraan gender dan pendidikan bagi perempuan Indonesia.

Fatmawati dikenang sebagai seorang tokoh perempuan yang berperan penting dalam sejarah Indonesia. Kepemimpinannya, perjuangannya untuk kesetaraan gender, dan dedikasinya terhadap pendidikan membuatnya dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.

Pilihan Editor: Kisah Masa Kecil Fatmawati, Istri Soekarno Bunga dari Curup

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

21 menit lalu

Suasana sidang perdana gugatan PDI Perjuangan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2024 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. Sidang perdana yang berlangsung tertutup itu beragendakan pemeriksaan kelengkapan administrasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kuasa Hukum Prabowo-Gibran Sebut Gugatan PDIP di PTUN Salah Alamat

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan, gugatan PDIP salah alamat jika ingin membatalkan pelantikan kliennya


PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

36 menit lalu

Ketua Tim Hukum PDI Perjuangan Gayus Lumbuun mengikuti sidang perdana gugatan PDI Perjuangan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2024 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. Sidang perdana yang berlangsung tertutup itu beragendakan pemeriksaan kelengkapan administrasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
PDIP Ubah Isi Petitum Gugatan di PTUN, Ini Alasannya

PDIP sudah mengajukan gugatan ke PTUN sebelum MK menyampaikan putusan sengketa pilpres 2024.


Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

39 menit lalu

Wakil presiden terpilih GIbran Rakabuming Raka saat wawancara dengan wartawan seusai menghadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Solo di Kantor KPU Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.


Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

51 menit lalu

Logo PDIP
Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: PDIP Tak Punya Legal Standing Gugat KPU

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran, Maulana Bungaran, mengatakan PDIP tidak memiliki legal standing mengajukan gugatan ke PTUN di perkara ini


Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

2 jam lalu

Wakil presiden terpilih GIbran Rakabuming Raka saat wawancara dengan wartawan seusai menghadiri Rapat Pleno Penetapan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Solo di Kantor KPU Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran Sebut Prabowo Bakal Libatkan Ketua Parpol dan Tokoh Senior dalam Susun Kabinet, Termasuk Megawati

Gibran rencana Prabowo yang akan melibatkan ketua parpol dan tokoh senior, tak terkecuali Ketua Umum PDIP Megawati dalam menyusun kabinet


Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

3 jam lalu

Suasana sidang perdana gugatan PDI Perjuangan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2024 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. Sidang perdana yang berlangsung tertutup itu beragendakan pemeriksaan kelengkapan administrasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.


3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

3 jam lalu

Sejumlah siswa meliha foto pahlawan Cut Nyak Dhien saat bermain di sekolah yang terbengkalai di SDN 01 Pondok Cina, Depok, Jawa Barat, 27 Agustus 2015. Tempo/M IQBAL ICHSAN
3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.


PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

4 jam lalu

Suasana sidang perdana gugatan PDI Perjuangan terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait Pilpres 2024 di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta, Kamis 2 Mei 2024. Sidang perdana yang berlangsung tertutup itu beragendakan pemeriksaan kelengkapan administrasi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.


Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

4 jam lalu

Suasana berlangsungnya sidang perdana perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 29 April 2024. MK menggelar sidang perdana PHPU Pileg 2024 yang dibagi menjadi tiga panel Majelis Hakim yang terdiri atas tiga orang Hakim Konstitusi dengan agenda pemeriksaan pendahuluan. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.


12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

4 jam lalu

Ketua Bappilu PDIP Kota Solo Her Suprabu (dua dari kiri) mendaftarkan diri mengikuti penyaringan dan penjaringan sebagai Wali Kota Solo dari PDIP di Solo, Jawa Tengah, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.