TEMPO.CO, Solo - Ucapan politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Panda Nababan, yang menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka masih anak ingusan menuai polemik.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ariyo Bimo, geram menanggapi ucapan Panda. Menurut Ariyo, hal tersebut sangat tidak etis dilontarkan oleh politikus senior.
Ariyo mengatakan Gibran sebagai orang nomor satu di Kota Solo mampu mentransformasi Solo menjadi kota kreatif dan pertumbuhan ekonominya membaik. Misalnya, kata Ariyo, revitalisasi Solo Technopark Park, Taman Balekambang, dan IKM Mebel Gilingan.
"Adalah hal yang luar biasa. Mungkin jauh melebihi prestasi politikus-politikus senior lainnya," ujar Ariyo, seperti dikutip dari Tempo, Rabu, 28 Juni 2023.
Sebenarnya, bagaimana kronologinya sehingga Panda Nababan melontarkan ucapan tersebut? Bagaimana pula tanggapan Gibran? Berikut duduk perkara dan tanggapan Gibran yang dihimpun Tempo.
Duduk perkara
Ucapan Panda terlontar itu saat menanggapi diskusi perihal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) batas usia presiden jika di bawah 40 tahun. Awalnya, politikus senior PDIP itu menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka belum pantas jika maju di Pilpres 2024. Menurutnya, Gibran masih harus banyak belajar di dunia politik.
"Gibran anak ingusan kok, gimana? Nanti anak itu besar kepala, masih belajar dulu lah," kata Panda saat Diskusi Adu Perspektif yang digelar Senin, 26 Juni 2023 lalu.
Panda menjelaskan proses yang dilakukan seperti sang ayah, Presiden Joko Widodo atau Jokowi, saat mencalonkan diri sebagai capres 2014.
"Dia butuh proses seperti bapaknya, panjang. Nggak langsung ujug-ujug kayak gitu, kayak dinasti aja," katanya.
Lebih lanjut, Panda menyarankan Gibran harus sering mendekatkan diri ke rakyat seperti ayahnya. Dia juga tak setuju jika Gibran maju sebagai cawapres seperti yang diisukan sebelumnya.
"Dia juga mesti tunjukkan bagaimana kedekatan dia ke rakyat, bagaimana dia memperjuangkan rakyat, seperti yang dilakukan bapaknya," katanya. "Tiba-tiba anak presiden langsung jadi ya nggak lah."
Selanjutnya: Tanggapan Gibran