INFO NASIONAL - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi menjadi keynote speaker pada acara “Bedah Buku: Islam dan Pancasila” sekaligus sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis, 22 Juni 2023.
Prof. Yudian menegaskan Islam dan Pancasila tidak bertentangan, melainkan saling bersamaan. Ia juga menegaskan, Salam Pancasila bukan salam pengganti salam agama.
"Dengan mengucapkan “Salam Pancasila” berarti, selain mendo'akan keselamatan dan kedamaian atas orang yang kita ucapkan salam, kita juga menjamin keselamatan hak orang itu dalam berkeyakinan sesuai sila Pancasila,” ujarnya.
Prof. Yudian melanjutkan, Pancasila mengejawantahkan konsep rahmatan lil ‘alamin yang sangat luas menjadi nilai-nilai konkret yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk misi ini, ia melanjutkan, BPIP terus berkomitmen dalam pembumian Pancasila dengan semangat kolaborasi dan gotong royong.
"Pantang menyerah wajib hukumnya bagi BPIP dan generasi muda dalam menyatukan ide dan gerakan bersama, sehingga internalisasi ideologi Pancasila lebih mudah dipahami dan dipraktikan", ucapnya.
Ia juga mengajak kepada civitas akademika Institut Agama Islam (IAI) Ngawi untuk bersyukur atas kemerdekaan Indonesia, kemudian mengisi kemerdekaan dengan semangat perjuangan dalam segala aktifitas kita di kampus dan sekolah.
Dalam mengisi kemerdekaan itu, mahasiswa patut memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi, terlebih era digital telah memasuki penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Karena itu, Prof. Yudian mengajak mahasiswa memanfaatkan teknologi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, Wakil Kepala BPIP Dr. Karjono mengatakan BPIP juga telah menyusun buku teks utama Pendidikan Pancasila untuk jenjang pendidikan SD/MI sampai Perguruan Tinggi. Buku ini bertujuan untuk memperkokoh nilai-nilai Pancasila pada generasi muda.
"Kita masih berupaya keras agar buku-buku ini dapat segera selesai di tahun ini, sehingga bisa digunakan oleh para guru dan anak-anak kita di sekolah pada tahun ajaran baru", kata dia.
Kehadiran buku ini, Dr. Karjono melanjutkan, juga selaras dengan amanat Presiden Joko Widodo saat Presidential Lecture Internalisasi dan Pembumian Pancasila di Istana Negara, 3 Desember 2019. Menurut Jokowi, internalisasi dan pembumian Pancasila sangat penting karena anak muda yang akan melanjutkan estafet perjuangan bangsa ini.
Adapun Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, M.M berharap acara bedah buku dan sosialisasi ini dapat dimanfaatkan oleh peserta, lalu diimplementasikan di lingkungannya.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko. Pemerintah Kabupaten Ngawi, kata dia, selama ini terus melakukan sosialisasi Salam Pancasila, bahkan digelorakan saat Upacara Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2023. "Ini suatu hal yang luar biasa, saya apresiasi karena Ngawi menjadi salah satu daerah yang dijadikan sosialisasi dan dihadiri Kepala BPIP.”
Rektor Institut Agama Islam Ngawi, Mustaqin, ikut menyampaikan pesan penting kepada seluruh peserta agar setia dengan ideologi Pancasila. "Jika ada guru, dosen, mahasiswa dan pelajar yang terpapar dengan Ideologi lain, maka tidak segan kami tindak,” ucapnya. (*)