Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Penipuan Mengatasnamakan Kementerian Kesehatan, Apa yang Harus Dilakukan?

image-gnews
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi kerap dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan. Penipuan digital biasanya mengeksploitasi platform seperti media sosial, email, telepon, dan aplikasi palsu yang keamanannya tidak jelas. Sebagai pengguna, kita bisa berhati-hati dan teliti agar tidak terjerumus dalam modus penipuan.  

Salah satunya adalah beredar sebuah pesan nomor whatsapp yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan . Pesan tersebut berisi link untuk mengupgrade aplikasi SatuSehat mobile yang rupanya ketika diklik muncul pesan yang berbeda.

Kenyataan yang didapat berbanding terbalik dengan pesan yang disampaikan. Pesan yang berisi link untuk mengupgrade tersebut berujung pencurian data dan password. 

Menurut laman kemkes.go.id, Ahmad Suryawan,  Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Dr.Soetomo disebut mengirimkan sebuah pesan singkat tersebut. Rapat akan dilaksanakan pada 24-25 Juni 2023 yang berlokasi di Hotel Aston Bandung. Peserta tidak diwajibkan membayar biaya pertemuan karena semua telah diakomodasi oleh pihak penyelenggara yakni Dirjen Yankes.

''Menyampaikan Perihal Ada Undangan Rapat Kerja Peningkatan Kinerja Tenaga Kesehatan Dari Ditjen Yankes Kemenkes Untuk, dr.Budi Wicaksono, Sp.OG(K), No. Peserta 09998865,'' sebut pesan tersebut. 

''Peserta Ditanggung Biaya Transportasi Oleh Panitia Penyelenggara Ditjen Yankes Kemenkes Rp.8 Jt,'' sebutnya.
Lebih lanjut, bagi tenaga kesehatan yang ingin mengikuti rapat, dapat menghubungi Panitia Acara Yakni, Dr.dr.Hendra Kurniawan, M.Kes, Di 085216210007.
''Di Hubungi Sekarang Juga Sudah Di Tunggu, Mohon Maaf Melalui WA Karena Saat Ini Saya Sedang Tidak Di Tempat, Untuk Undangannya Bisa Di Ambil Hari Jumat,'' begitu tulis lanjutannya.

Ia juga mengimbau para petugas kesehatan untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap berbagai pesan yang beredar atau diterima yang mengatasnamakan Kementerian Kesehatan, terutama ketika undangan aktif meminta transfer uang.  

Mengenai hal ini, Direktur Pelayanan Kesehatan, Azhar Jaya menyebut bahwa pesan singkat itu tidak benar. Kementerian Kesehatan tidak pernah menggelar kegiatan tersebut.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id. Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa yang harus dilakukan agar terhindar dari penipuan?

Alih-alih memperbarui aplikasi SATUSEHAT, setelah verifikasi lebih lanjut, tautan tersebut mencuri kata sandi atau data yang tersimpan di ponsel pengguna. Kini diketahui nomor WhatsApp yang melakukan penipuan adalah +6285961004844.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah atas nama Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menerima pesan ke nomor tersebut atau bahkan ke nomor lain.

Untuk mencegah terjadinya penipuan, masyarakat harus melakukan beberapa langkah, antara lain; Jangan membuka link dari nomor yang mengaku sebagai SATUSEHAT, karena Kemenkes tidak pernah secara pribadi mengirimkan update dari SATUSEHAT melalui WhatsApp. 

Perhatikan nomor pengirim karena “Cek Hijau” sudah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan. Nomor WhatsApp Kementerian Kesehatan kini menjadi 0811 10 500 567 dengan centang hijau. Perbarui secara manual atau otomatis melalui Play Store atau App Store.

Saat ini aplikasi SATUSEHAT sedang dalam pemulihan dengan merilis versi terbaru yaitu (5.2.1) setelah sebelumnya mengalami error atau masalah login karena beberapa pengguna tidak menerima OTP. Masalah ini terjadi karena lalu lintas pengguna atau aplikasi meningkat secara bersamaan.

Pilihan Editor: Hati-hati Modus Penipuan Link SATUSEHAT, Kemenkes Mengimbau Masyarakat Waspada

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

2 hari lalu

WhatsApp kini memungkinkan penggunanya menggunakan 1 akun melalui 2 HP. Ini cara buka WhatsApp di 2 HP yang berbeda tanpa aplikasi tambahan. Foto: Canva
Cara Buat Nada Dering WA Sebut Nama Tanpa Aplikasi Tambahan

Nada dering WA bisa dicustom sesuai keinginan. Berikut cara buat nada dering WA sebut nama yang bisa Anda lakukan tanpa tambahan aplikasi.


Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

.
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.


4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.


Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Dua orang anak suku bajo membaca buku sambil menunggu perahu tumpangan untuk mengantarnya ke sekolah di Pulau Papan, Desa Kadoa, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, (13/5). Anak suku Bajo hanya bersekolah hingga tingkatan SD karena tingkatan SMP harus menyeberang ke pulau lain dengan jarak yang lebih jauh. TEMPO/Fahmi Ali
Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.


Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 hari lalu

Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) palsu berlogo dan berstempel KPK tentang penyidikan atas pihak tertentu terkait dugaan tindak pidana korupsi di Boyolali Jawa Tengah./Dok. KPK
Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.


Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

4 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.


Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Para pasangan pengantin berpose bersama dalam sesi foto prawedding di Nanjing, Provinsi Jiangsu, Cina timur, 19 Mei 2020. Di antara pasangan itu terdapat beberapa pekerja medis yang menunda pernikahan mereka. (Xinhua/Ji Chunpeng)
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Contoh serangan siber melalui pesan SMS yang disebut Spam Chat-V. Doc SafeNet
Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.